REPUBLIKA.CO.ID, SYDNEY--Salah satu pesona alam yang menjadi keajaiban dunia, Great Barrier Reef dari Australia dinyatakan telah kehilangan setengah dari penutup koralnya selama 27 tahun terakhir. Kehilangan penutup koral berarti terumbu karang tak terlindung dan berpotensi mengalami kehancuran.
Berdasar studi yang dirilis Selasa (2/10) penyebab kerusakan itu akibat badai, bintang laut beracun dan pemutihan akibat perubahan suhu global.
Penelitian yang dilakukan tim ilmuwan dari Institut Ilmu Kelautan Australia (AIMS) dan Universitas Wollongon, mengingatkan bahwa penutup koral pada karang terbesar dunia yang tercantum sebagai salah satu kekayan dunia itu, bisa menyusut lagi setengahnya pada 2002 bila tren penyebabnya terus berlangsung
Badai tropis intens yang memiliki pengaruh paling besar terhadap kerusakan tersebut. Ia menyumbang 48 persen, sedangkan konsumsi koral oleh bintang laut berduri diduga menyumbang 42 persen kerusakan.
Dua peristiwa pemutihan terumbu karang parah yang terjadi pada 1998 dan 2000 akibat pemanasan temperatur laut juga menjadi salah satu 'penyebat utama' kerusakan disisi utara dan tengah karang raksasa. Perubahan iklim tersebut menurut para peneliti berperan 10 persen terhadap kerusakan karang.