REPUBLIKA.CO.ID, PALEMBANG -- Remaja di Kota Palembang, Sumatera Selatan, sekarang ini banyak yang tidak hafal Pancasila secara utuh. Padahal, mereka sebagai warga negara Indonesia wajib memahami dasar negara itu.
Hal tersebut diungkapkan sejumlah dosen dan praktisi hukum di Palembang, Senin, ketika diminta tanggapannya tentang kurang gaungnya peringatan Hari Kesaktian Pancasila yang jatuh pada 1 Oktober ini.
Salah seorang dosen perguruan tinggi swasta di kawasan Plaju Palembang, Normaliathy Fitri MM, mengatakan sejak penataran Pedoman Penghayatan dan Pengamalan Pancasila (P4) tidak lagi diwajibkan kepada pelajar dan mahasiswa, perkembangan sekarang ini sepertinya remaja sudah melupakan Pancasila sebagai dasar negara.
Bukti nilai-nilai Pancasila mulai dilupakan atau kurang dipahami remaja bisa dilihat dari gambaran mahasiswa di kampusnya hanya sebagian kecil yang hafal butir-butir Pancasila secara utuh. Bahkan, beberapa pejabat publik diungkap dalam suatu wawancara media massa juga tidak hafal dengan lima sila yang terkandung dalam Pancasila.
Sementara salah seorang praktisi hukum senior, Hifzon Firdaus SH, mengaku prihatin melihat kondisi remaja di 'Kota Pempek' ini banyak yang tidak hafal Pancasila secara utuh.
''Remaja sebagai generasi penerus bangsa bagaimana mungkin bisa diandalkan menjadi pemimpin di masa depan tanpa memiliki bekal pemahaman ideologi dan falsafah negara yang kuat,'' kata dia menyesalkan kondisi itu.