REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dukungan untuk Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terus mengalir dari tokoh masyarakat. Hari ini, Senin (1/10), kantor lembaga anti korupsi itu didatangi oleh Rektor Universitas Paramadina Anies Baswedan dan Pengasuh Pondok Pesantren Tebuireng K.H Shalahuddin Wahid.
Menurut Pengasuh Pondok Pesantren Tebuireng, Shalahuddin Wahid atau lebih dikenal dengan Gus Sholah, kedatanganya adalah untuk mengetahui apa yang terjadi di KPK. Sebab dia membaca dan mendengar soal DPR yang ingin merevisi Undang-undang KPK.
Gus Sholah berpendapat walaupun masih ada kekurangan KPK patut didukung. Jangan diperlemah kewenangannya. "Justru ini harus ditingkatkan. Bukannya diperlemah. Meningkatkannya paling tidak dengan menambah jumlah personel, menambah ruangan kerja dan anggaran," kata Gus Sholah di kantor KPK, Jakarta.
Sementara itu, Rektor Universitas Paramadina Anies Baswedan mengatakan, ia prihatin atas situasi yang berkembang sekarang di KPK. Menurutnya, KPK saat ini selalu diserang. "Di mana-mana usaha memberantas korupsi akan selalu ditentang," kata Anies di KPK, Jakarta, Senin (1/10).
Pemberantasan korupsi menurut Anies, tak sama seperti bergerak di bidang pendidikan. Karena di bidang pendidikan semua orang akan mendukung. Akan tetapi jika pemberantasan korupsi terasa sulit.
Sebab semua koruptor tak akan mendiamkan begitu saja para pemberantas korupsi bekerja. "Mereka akan bekerja dengan seluruh cara menghentikan upaya pemberantasan korupsi," kata Anies.
Anies pun berharap semoga kita semua bisa mendukung keberadaan KPK dan membuatnya menjadi lembaga yang benar-benar ditakuti oleh para koruptor. Sebab keberhasilan KPK adalah saat ditakuti oleh koruptor.