REPUBLIKA.CO.ID, KUTA – Produk industri perikanan Bali semakin kuat memasuki pasar internasional. Karena selain memiliki standarisasi yang diakui secara internasional, jenis produknya pun semakin beragam.
Bahkan pada awal Oktober ini, kata Kadis Kelautan dan Perikanan Provinsi Bali, Ir I Gede Gunaja, Bali akan mengekspor salmon asap ke Malaysia.
"Ekspor ikan jenis ini selain yang pertama dari Bali, juga baru yang pertama kali dilakukan pengusaha Indonesia," kata Gunaja pada Republika di Kuta, Bali, Senin (1/10).
Di sela-sela acara “The 32-nd Session Codex Commitee of Fish and Fishery”, di Kuta Bali, Gunaja menyebutkan, Bali tidak memiliki bahan baku salomon asap, melainkan mendatangkannya dari Jepang.
Pengusaha Bali sebutnya, hanya mengolah ikan salmon di Bali dan kemudian diekspor kembali ke luar negeri. Selain Malaysia, Bali juga menjajaki pasar salmon asap ke Korea, Cina dan negara-negara Timur Tengah.
Ekpsor ikan Bali, khususnya ikan tuna terbilang cukup besar. Bahkan kata Gunaja, dari hasil tangkapan ikan tuna di Bali, sekitar 90 persen diekspor, baik dalam bentuk beku, tuna kaleng maupun tuna segar.
Secara keseluruhan, volume ekspor ikan Bali pada 2011 mencapai 28.259,39 ton dengan nilai 124 juta dola AS, sedangkan hingga Juni 2012 volumenya 13.900 ton dengan nilai 59,2 juta dolar AS.