Senin 01 Oct 2012 12:01 WIB

Tarif KRL Naik, Penumpang Tuntut Perbaikan Layanan

KRL Commuter Line Jabodetabek
Foto: Republika/Agung Fatma
KRL Commuter Line Jabodetabek

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Penyesuaian tarif kereta api listrik commuter line mulai berlaku hari ini. Meski berlangsung normal, sejumlah penumpang mengeluh karena kenaikan tarif tidak dibarengi dengan peningkatan layanan.

Tia Renjani (25), salah satu penumpang KRL yang ditemui di Stasiun Besar Bogor mengaku keberatan dengan penyesuaian tarif sebesar Rp 2.000.

"Terasa berat juga ya, biasa Rp 7.000, sekarang jadi Rp 9.000, penambahan Rp 2.000 kalau dihitung-hitung sebulannya cukup lumayan," katanya.

Sementara itu, menurut Tata Lingga (29), kenaikan tarif boleh saja dilakukan bila dibarengi dengan pelayanan yang optimal.

"Tadi pagi naik kereta pukul 07.00, sampai di Stasiun Pasar Minggu sudah penuh sesak. Selama belum ada penambahan armada akan tetap begitu-begitu saja," katanya.

Ia menambahkan, jika kondisi kereta masih tetap seperti demikian, maka tidak akan ada perubahan antara sebelum diberlakukan penyesuaian tarif dengan sesudahnya.

Kepala Stasiun Besar Bogor, Eman Sulaiman mengatakan, pemberlakuan penyesuaian tarif diterapkan untuk kereta non subsidi commuter line. Perubahan tarif karena commuter line bukan dibiayai pemerintah tapi oleh perusahaan.

"Untuk meningkatkan pelayanan dan rencana penambahan gerbong, PT KAI harus memiliki biaya sendiri sehingga tarif kereta non subsidi kita sesuaikan," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement