Ahad 30 Sep 2012 08:01 WIB

Penanganan Gizi di DIY Terbaik di Indonesia

Rep: Neni Ridarineni/ Red: Didi Purwadi

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- DIY (Daerah Istimewa Yogyakarta) merupakan contoh keberhasilan penanganan masalah malnutrisi terbaik di Indonesia dalam pelayanan kesehatan. Namun di sisi lain, prevalensi gizi lebih (kegemukan) pada balita (bayi di bawah lima tahun) di DIY tertinggi ketiga setelah Jakarta dan Jawa Timur.

Ketua Pusat Kesehatan Reproduksi dan Kepala Bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran UGM, Prof Siswanto Agus Wilopo, mengungkap data terbaru riset kesehatan dasar 2010. Data tersebut menyebutkan bahwa prevalensi gizi lebih pada balita di DIY 7,3. Sementara, Jawa Timur 7,6 dan DKI Jakarta 11,1.

''Kegemukan pada balita penyebabnya terutama karena makan berlebihan di samping ada faktor genetik,'' katanya. 

Ada hubungan penyakit-penyakit kronis dengan kegemukan kalau pertumbuhan terlalu cepat. Hal ini ditemukan pada bayi lahir rendah kemudian tumbuh sangat cepat. Maka, bayi itu saat dewasa kelak akan terkena penyakit kronis seperti kencing manis (diabetes mellitus) dan jantung.

Untuk mengendalikan berat badan, maka upaya yang perlu dilakukan adalah menjaga masukan nutrisi dan juga olah raga, jelas dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement