REPUBLIKA.CO.ID,YOGYAKARTA--PT Sido Muncul membantu operasi katarak bagi masyarakat tidak mampu di Indonesia sebanyak 13.500 mata melalui program bakti sosial yang merupakan wujud tanggung jawab sosial perusahaan.
"Operasi katarak sebanyak 13.500 mata itu dilakukan selama dua tahun, 2011-2012. Pada 2011 dilakukan operasi katarak sebanyak 6.000 mata dan pada 2012 sebanyak 7.500 mata," kata Direktur Utama PT Sido Muncul Irwan Hidayat di Yogyakarta, Sabtu.
Menurut dia saat menyerahkan bantuan peralatan untuk operasi katarak kepada Persatuan Dokter Ahli Mata Indonesia (Perdami) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), pihaknya menjadikan Perdami sebagai mitra kerja sama dalam bakti sosial operasi katarak yang membutuhkan peralatan semakin banyak.
"Menginjak akhir program bakti sosial operasi katarak pada 2012, Sido Muncul melalui produk unggulannya Tolak Angin dan Kuku Bima memberikan bantuan peralatan untuk operasi katarak senilai Rp450 juta kepada Perdami DIY," katanya.
Ia mengatakan bantuan peralatan itu berupa "operating microscope" dan "specular laboratorium microscope". Bantuan peralatan untuk menunjang operasi katarak itu diharapkan dapat membantu dan mempercepat pekerjaan Perdami DIY terutama dalam bakti sosial operasi katarak.
Bakti sosial operasi katarak itu melibatkan beberapa pihak, di antaranya Sido Muncul sebagai penyandang dana dan Perdami sebagai tenaga ahli yang mengoperasi dan peralatannya, serta rumah sakit dan klinik mata yang menyiapkan tempat maupun fasilitasnya.
Selain itu juga melibatkan pihak-pihak terkait yang membantu mencarikan pasien penderita katarak atau membantu kelancaran program bakti sosial operasi katarak. "Keterlibatan beberapa pihak itu merupakan sinergi yang tidak bisa dipisahkan dalam jalinan kesuksesan bakti sosial operasi katarak Sido Muncul," katanya.
Ia mengatakan pihaknya senang bisa bekerja sama dengan Perdami, rumah sakit, klinik mata, Kodam, Polda, pemerintah daerah, perguruan tinggi, Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), Kementerian Pembangunan Daerah Tertinggal, dan beberapa pihak terkait.
"Program bakti sosial operasi katarak tidak dapat berjalan dengan baik tanpa bantuan mereka. Kami berharap banyak pihak lain yang semakin peduli pada penderita katarak yang tidak mampu di Indonesia," kata Irwan.
Ketua Perdami DIY Suhardjo mengatakan bakti sosial operasi katarak di DIY pada 2011 telah dilakukan pada 1.092 mata dan pada Februari hingga September 2012 telah dioperasi sebanyak 1.229 mata. Hingga akhir tahun ini ditargetkan sebanyak 1.500 mata.
"Bakti sosial operasi katarak itu merupakan salah satu upaya membantu pemerintah dalam mengurangi kebutaan akibat katarak. Operasi itu untuk meningkatkan kualitas hidup penderita agar tidak membebani orang lain," katanya.
Menurut dia bantuan peralatan untuk operasi katarak itu sangat bermanfaat karena untuk melakukan operasi harus menggunakan mikroskop. "Peralatan untuk operasi katarak itu akan digunakan sebaik-baiknya untuk pemberantasan kebutaan akibat katarak," kata Suhardjo.