Kamis 27 Sep 2012 17:45 WIB

Mengenang Guru Bangsa dengan 'Tribute to Gus Dur'

Rep: Indah Wulandari/ Red: Chairul Akhmad
Sejumlah warga menggelar acara peringatan 1.000 hari wafatnya KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) di DPP PKB, Jakarta, Rabu (26/9).
Foto: Republika/Edwin Dwi Putranto
Sejumlah warga menggelar acara peringatan 1.000 hari wafatnya KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) di DPP PKB, Jakarta, Rabu (26/9).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Bertempat di kediaman almarhum Gus Dur di Ciganjur, Jakarta Selatan, sejak Rabu (26/9) malam dimulailah rangkaian kegiatan peringatan 1.000 hari wafatnya Gus Dur.

Peringatan ini akan mencapai puncak pada hari ini Kamis (27/9), tepat saat 1.000 hari wafatnya Presiden RI ke-4 ini pada 30 Desember 2009 yang lalu.

Rangkaian kegiatan kemudian dilanjutkan pada hari Jumat, 28 September 2012 di Taman Ismail Marzuki Jakarta, berupa Panggung Kebhinnekaan bertajuk Ziarah Budaya.

Kegiatan yang dilangsungkan pada malam hari tersebut akan menampilkan pertunjukan musik “Tribute to Gus Dur” oleh putri Gus Dur, Inayah Wulandari, yang akan memainkan gamelan bersama Glenn Fredly serta Candra Malik dengan Kidung Sufi-nya.

Para seniman dan tokoh yang juga turut serta diantaranya Arswendo, Jaya Suprana, M Sobari dalam Stand Up Comedy. Sebelumnya, kegiatan akan dibuka dengan Doa Lintas Iman dari Sembilan keyakinan diantaranya Islam, Kristen Katolik, Kristen Protestan, Mormon, Sunda Wiwitan, Syikh.

Peringatan 1.000 hari ini, akan terus berlangsung dan diisi dengan berbagai kegiatan kampanye perdamaian. Keluarga besar Gus Dur akan menggelar aksi perdamaian dengan membuat tanda tangan cinta damai serta penyebaran stiker perdamaian yang berisi kutipan-kutipan pernyataan Gus Dur seperti “Perdamaian tanpa Keadilan ialah Ilusi”, “Tuhan tidak Perlu Dibela”, “Islam Agama yang RAMAH, bukan Agama yang MARAH”.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement