REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Perhubungan, EE Mangindaan, enggan mengomentari penyebab terjadinya tabrakan antara KMP Bahuga Jaya dengan kapal tanker berbendera Singapura, MT Norgas Cathinka di Selat Sunda, Rabu (26/9). Ia akan lebih dulu menunggu hasil penyelidikan Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT).
"Kita tunggu laporan dari KNKT apa penyebabnya. Tapi Bahuga Jaya ini sudah terkendali betul dan sesuai dengan jadwal atau on schedule," kata Menhub, saat kunjungannya ke Pelabuhan Merak, Banten, Kamis (27/9).
Mangindaan menambahkan, dirinya telah menanyakan kepada pejabat di Pelabuhan Merak terkait dengan perangkat dan peralatan kapal Bahuga Jaya. Menurut para petugas, perangkatnya termasuk Ship Traffic Control (stc), sehingga terkendali dengan baik.
Namun, tambahnya, dirinya perlu menunggu hasil penyelidikan dari KNKT. Ia juga turut berduka atas tewasnya tujuh orang akibat dari tabrakan tersebut, termasuk mualim kapal ferry tersebut. Padahal keterangan dari mualim ini sangat penting untuk mengetahui penyebab tabrakan.
Terjadinya tabrakan ini merupakan pertama kalinya terjadi di Selat Sunda yang merupakan salah satu Alur Laut Kepulauan Indonesia (ALKI) yang menjadi zona damai dan dapat dilewati kapal-kapal internasional.