REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Listrik antara Indonesia dan Malaysia sepertinya akan saling terhubung di masa datang. Pasalnya ASEAN kini tengah merencanakan interkoneksi jaringan listrik di kedua negara ini.
"Proyek akan dimulai 2014," kata Sekretaris Jenderal The Head of Asean Power Utilities Authorities (Hapua), Syaiful Bakhri Ibrahim, Rabu (26/9).
Rencananya pada 2015 mendatang, proyek tersebut sudah bisa terealisasi. Meski demikian, saat ini studi kelayakan dan persoalan administrasi masih terus diselesaikan. Berbeda dengan Indonesia yang sangat kooperatif, pemerintah Malaysia terkesan lebih tertutup soal ini.
"Kalau di Indonesia, mau buat transmisi atau apa aja boleh tetapi kalau di Malasia itu tidak boleh," jelasnya. Aturan pajak yang berbeda di kedua negara juga tengah dicari solusinya.
Sementara itu, ASEAN juga bakal menghubungkan sambungan listrik di 10 negara anggota. Menurutnya hal ini mengikuti langkah serupa yang pernah dilakukan negara Uni Eropa. "Target kita semua sudah tersambung 2017 nanti," tegasnya.
Untuk Indonesia, pembangunan akan dilakukan PT Perusahaan Listrik Negara (PLN). Nantinya jaringan akan dibuat dari Indonesia ke Sabah, Malaysia lalu membentang hingga Filipina. Ia mengatakan jaringan akan konsisten dibuat di negara ASEAN lainnya.
Sejumlah negara ASEAN sudah memiliki koneksi listrik satu sama lain. Di antaranya, Malaysia dan Thailand, Thailand dan Laos, serta Malaysia dan Myanmar. Sebelumnya terkait konektivitas ini, negara ASEAN juga sudah memulai program serupa untuk gas. Untuk jaringan dari Sumatera ke Malaysia misalnya konstruksi akan dimulai 2015 nanti.