Rabu 26 Sep 2012 15:11 WIB

'KRL Jabodetabek Korban Pencitraan'

Rep: Rina Tri Handayani/ Red: Hafidz Muftisany
KRL Commuter Line Jabodetabek
Foto: Republika/Agung Fatma
KRL Commuter Line Jabodetabek

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengamat transportasi publik, Djoko Setijowarno mengatakan KRL Jabodetabek adalah korban politik pencitraan. "Tragedi 2008 harus kembali diingatkan," ujarnya, Rabu (26/9).

Menurutnya tragedi 2008 penting harus diingatkan kembali kepada pemimpin negeri ini. Dia mengatakan ketika harga BBM naik, tarif KRL tidak naik. Namun, ketika harga BBM turun tarif KRL minta diturunkan.

Dia menilai sekarang adalah saat bagi pemutus kebijakan yang sudah menikmati penurunan tarif KRL untuk tampil di depan. Bukannya malah membiarkan terjadinya benturan antarpengguna KRL dengan operator.

PT Kereta Api Commuter Jabodetabek (KCJ) berencana akan menaikkan tarif Commuter Line sebesar Rp 2.000 per 1 Oktober 2012. Kenaikan ini bertujuan untuk peningkatan pelayanan, salah satunya pembangunan peron di beberapa stasiun.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement