REPUBLIKA.CO.ID, MAKKAH -- Liga Muslim Dunia meminta Indonesia membuat dan mengelola 'website' Islam internasional. Permintaan itu sebagai upaya mengimbangi berkembangnya 'Islamphobia' melalui media sosial.
Belum lama ini, Islamphobia kembali terjadi, menyusul penayangan film 'Innocence of Muslims' dan kartu Nabi Muhammad SAW, yang menghujat Rasulullah SAW dan umat Islam. Fiilm dan kartun Nabi itu memprovokasi kekerasan di seluruh jagat.
Permintaan itu disampaikan Sekjen Liga Muslim Dunia (Rabithoh Alam Islami), Abdullah bin Abdul Muhsin Al-Turki saat bertemu Sekjen Kementerian Agama RI, Bahrul Hayat dan Kepala Biro Hukum Kerja Sama Luar Negeri, Mubarak di Mekkah, Arab Saudi, Selasa (25/9).
Dalam pertemuan itu dipresentasikan rancangan 'website' IslammediaWML.org oleh anggota delegasi Indonesia Akhmad Kusaeni, yang juga Wakil Pemimpin Redaksi LKBN-ANTARA dan Ikhwanul Kiram dari Republika.
"Kami berharap agar website ini segera diluncurkan pada bulan Desember 2013. Insya Allah saya akan datang ke Jakarta," kata Direktur Jenderal untuk Media dan Kebudayaan WML, Hasan Al Ahdal.
Bahrul Hayat menyatakan pembuatan 'website' IslammediaWML.org itu untuk menindaklanjuti rekomendasi Pertemuan Media Islam Internasional di Jakarta pada Desember 2011. Saat itu, Indonesia ditunjuk menjadi Komite Tindaklanjut Konferensi, salah satunya membuat 'website'.
"IslammediaWML.org, juga untuk mempromosikan Islam yang cinta damai agar kesalahfahaman tentang Islam bisa dikurangi," imbuh Bahrul.