REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Menteri Dalam Negeri Gamawan Fauzi tak menutupi rasa gembira terhadap pelaksanaan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) DKI Jakarta yang berlangsung aman. "Saya bahagia sekali begitu mendengar Pilkada DKI Jakarta berjalan lancar," ujar Gamawan Fauzi di Jakarta, Selasa (25/9).

Dia mengatakan Pilkada DKI Jakarta putaran kedua, yang hanya menyisakan dua pasangan calon pantas untuk dicurigai karena adanya potensi konflik. "Kami berusaha meyakinkan semua pihak, jangan sampai ada yang memicu terjadinya konflik," katanya.

Gamawan mengakui kementriannya  terus memantau sejak awal berlangsungnya pilkada tersebut hingga terciptanya deklarasi damai di Monas. "Pilkada itu juga mempunyai potensi terjadinya konflik sosial."

Beberapa penyebab lainnya, lanjut dia, adalah sengketa kewenangan, sengketa lahan, konflik SARA, konflik ormas, konflik pada institusi pendidikan dan kesenjangan sosial.

Berdasarkan data yang dimiliki Kemendagri, jumlah konflik sosial pada 2010 sebanyak 93 kasus. Kemudian menurun pada 2011 menjadi 77 kasus. Namun kemudian meningkat pada 2012 menjadi 89 kasus hingga akhir Agustus.

Pilkada DKI Jakarta putaran kedua dilangsungkan pada 20 September dan diikuti dua pasang calon yakni Fauzi Bowo-Nacrowi Ramli dan Joko Widodo-Basuki Tjahaja Purnama. Hasil hitung cepat sejumlah lembaga survei menyebutkan pasangan Joko Widodo-Basuki Tjahaja Purnama sebagai pemenangnya.

Ikuti Whatsapp Channel Republika