REPUBLIKA.CO.ID, DENPASAR -- Pemerintah terus berupaya memperbaiki jaringan jalan sekaligus mengatasi masalah kemacetan lalu lintas di Bali. Kini muncul wacana untuk membuat jalan layang di atas sawah.
"Setelah jalan tol di atas perairan (JDP) Benoa-Nusa Dua dan jalan underpass (bawah tanah) Dewa Ruci, perlu ide jalan di atas sawah," kata Kepala Sub Direktorat Wilayah 2 C (Bali, NTB dan NTT) Dirjen Binamarga, Ir Susalit Alius, di Kuta, Bali, Senin.
Menurut Susalit, ada dua jalan layang di atas sawah yang saat ini sedang dalam tahap pengkajian. Pertama adalah jalan layang yang menghubungkan Kuta-Tanah Lot-Soka (perpanjangan jalan sunset road Kuta). Satu lagi adalah jalan layang di atas sawah yang menghubungkan Beringkit-Batuan-Purnama.
Lebar jalan layang di atas sawah ini mencapai 30 meter dan terdiri dari empat lajur. Jalan layang ini dibuat lebih rendah dari tinggi pohon kelapa mengikuti kearifan lokal masyarakat Bali.
"Bentuknya nanti kira-kira seperti jalan yang mau menuju ke Bandara Soekarno Hatta Jakarta, ada tiang pancangnya. Di jalan layang di atas sawah ini, orang atau petani tetap bisa bertani di bawahnya,'' katanya. ''Dalam pembangunan jalan layang di atas sawah ini, tidak akan ada alih fungsi lahan dan juga akan bisa mengurangi dampak alih fungsi lahan. Yang ada hanya menambah jaringan jalan."