REPUBLIKA.CO.ID, LOMBOK UTARA – Dua kecamatan di Kabupaten Lombok Utara, Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB), dilanda kekeringan parah yang mengakibatkan beberapa dusun kesulitan air bersih dan keperluan irigasi.
Sekretaris Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD Kabupaten Lombok Utara, R Tresna Bakti, mengatakan kekeringan terjadi di lima kecmatan di daerah itu, namun yang paling parah adalah dua kecamatan yakni Kayangan dan Bayan.
"Kekeringan yang melanda dua wilayah kecamatan itu tidak hanya mengakibatkan para petani mengalami kesulitan air untuk keperluan irigasi, tetapi warga juga kesulitan air besih untuk minum dan memasak," ujarnya, Ahad (23/9).
Ia mengatakan, untuk mengatasi dampak kekeringan itu Bupati Lombok Utara, H Djohan Sjamsu, menginstruksikan BPBD untuk membentuk sejumlah pos komando (Posko) darurat penanggulangan kekeringan, yakni Posko Kayangan, Bayan dan Gangga, serta Posko Tanjung dan Pemenang.
"Kita sudah mendapat instruksi dari bupati untuk membentuk Posko darurat kekeringan di tiga kecamatan. Posko ini tersebar di semua desa untuk mempercepat proses pelaporan dan pelayanan permintaan air bersih," kata Tresna.
Sementara itu, Bupati Lombok Utara, Djohan Sjamsu, mengatakan untuk mengatasi kesulitan air bersih di sejumlah desa itu pihaknya telah menginstruksikan instansi terkait untuk mendistribusikan air untuk warga desa yang mengalami kesulitan air tersebut dengan mengerahkan empat unit mobil tangki air.
"Kalau empat mobil tangki itu tidak mampu melayani kebutuhan air bersih bagi warga desa, kita minta bantuan Pemerintah Provinsi NTB," ujarnya.
Namun, hingga kini empat mobil tangki air tersebut masih mampu melayani kebutuhan air bersih untuk masyarakat yang ada di sejumlah desa itu. Selain itu, menurut Djohan, untuk jangka panjang pihaknya akan meneliti beberapa sumber air untuk kepentingan warga.