REPUBLIKA.CO.ID, SOLO - Aparat kepolisian dan TNI menutup untuk umum jalan masuk lokasi penangkapan terduga teroris di Kampung Mondokan, Kelurahan Purwasari, Kota Solo, Minggu, sekitar pukul 11.00 WIB.
Dua ruas jalan masuk ke rumah terduga teroris di RT 02 RW 11, Kampung Mondokan, Kecamatan Laweyan yang ditutup untuk umum itu adalah Jalan Melati dan Jalan Kenangan, sekitar 50 meter dari rumah tersebut.
Masyarakat berduyun-duyun untuk mendekat lokasi itu hingga radius sekitar 200 meter. Keterangan yang dihimpun, rumah itu ditempati JP dan sering untuk latihan pembuatan petasan.
"Itu rumah JP, tidak tahu pekerjaannya, tetapi memang sering untuk latihan pembuatan petasan," kata seorang warga setempat, Tini (27).
Rumah tersebut berada di tengah perkampungan antara lain dekat dengan satu kolam lele. Relatif tak jauh dari rumah itu adalah masjid yang beberapa tahun lalu untuk menyembahyangkan jenazah terduga teroris, Air Setyawan, yang tewas dalam penggerebekan oleh aparat di Jakarta.
Ia mengatakan, sejak beberapa waktu terakhir, sekitar rumah itu sering didatangi orang-orang tak dikenal. Mereka diduga adalah aparat berpakaian preman yang sedang bertugas mengintai lokasi tersebut. "Tadi Densus barusan masuk sekitar jam 11.00 WIB, setelah itu polisi dan TNI banyak datang dengan senjata lengkap," katanya.
Aparat kepolisian dan TNI bersenjata lengkap mendatangi kampung itu untuk pengamanan sekitar lokasi penangkapan terduga teroris oleh Tim Densus di rumah tersebut.
Hingga sekitar pukul 11.45 WIB, belum diketahui apakah JP masih berada di rumah itu atau sudah diamankan aparat dari lokasi itu ke tempat lain. Pada Sabtu (22/9), aparat juga menangkap sejumlah terduga teroris di tiga lokasi di Solo dan mengamankan beberapa macam barang bukti.