Ahad 23 Sep 2012 00:31 WIB

Ricuh, Sidak Wamenkumham di LP Banjarmasin

Wamenkumham Denny Indrayana saat akan melakukan jumpa pers di gedung Kementerian Hukum dan HAM, Jakarta Selatan, Senin (27/8).
Foto: Antara/Fanny Octavianus
Wamenkumham Denny Indrayana saat akan melakukan jumpa pers di gedung Kementerian Hukum dan HAM, Jakarta Selatan, Senin (27/8).

REPUBLIKA.CO.ID,BANJARMASIN--Inspeksi mendadak yang dilakukan Wakil Menteri Hukum dan HAM Deny Indrayana di Lembaga Pemasyarakatan Teluk Dalam Banjarmasin, Provinsi Kalimantan Selatan, Sabtu malam ricuh.

Kericuhan diawali saat Deny Indrayana dan anggota Badan Narkotik Nasional Provinsi (BNNP) Kalimantan Selatan melakukan penggeledahan di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) tersebut.

Pada penggeledahan tersebut, tiba-tiba membuat para napi marah dan berusaha menyerbu aparat yang sedang melakukan sidak, sehingga anggota BNNP, wartawan dan lainnya lari menghindari amukan para Napi.

Kronologi kejadiannya diawali pada saat Wakil Menteri Hukum dan HAM beserta Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Kalsel melakukan inspeksi mendadak ke Lapas Kelas IIA Banjarmasin.

Saat Denny Indrayana beserta rombongan, BNNP Kalsel memasuki Lapas yang didampingi Kakanwil Hukum dan HAM Kalsel, Budi Santoso keadaan masih kondusif.

Beberapa saat setelah rombongan masuk, dan melakukan penggeledahan ke beberapa blok tahanan, tiba-tiba terjadi keributan dan suasana pun menjadi tidak terkendali lagi.

Tidak diketahui secara pasti penyebab kericuhan, pada saat dilakukan penggeledahan tiba-tiba ada yang berteriak kemudian terjadi kericuhan, yang mengakibatkan beberapa Napi mengamuk dan mengejar aparat yang melakukan penggeledahan.

Tidak ingin terjadi hal-hal yang buruk, seluruh aparat beserta wartawan lari menyelamatkan diri dari kejaran para Napi. Begitu juga rombongan Wamenkumham serta dari BNNP, juga lari meninggalkan blok-blok yang mereka geledah.

Situasi semakin tidak terkendali, sehingga bunyi sirine dan lonceng tanda bahaya dan peringatan untuk para Napi agar segera tenang, dibunyikan.

Beruntung, aksi para Napi tersebut bisa dihentikan oleh petugas Lapas dan mereka bisa kembali tenang, sementara, karena kondisi tidak memungkinan Sidak malam itu dihentikan.

Diduga kericuhan terjadi, karena beberapa Napi melihat beberapa aparat kepolisian yang ikut melakukan penggeledahan tersebut, adalah petugas yang menangkap dan memenjarakan mereka.

Dari hasil inspeksi mendadak tersebut, ditemukan beberapa barang bukti di antaranya, tiga HP, satu buah Samsung Tabs serta 1 paket sabu-sabu besarta alat hisap, dadu dan brankas.

Selain itu, juga ditemukan kartu remi yang didapat dari Blok C di Lapas Teluk Dalam Banjarmasin.

Denny Indrayana mengatakan, kendati terjadi berbagai kendala serta tantangan yang tidak mudah, pemberantasan narkoba akan terus dilakukan termasuk di dalam Lembaga Pemasyarakatan.

Menyikapi tentang kericuhan yang terjadi, kata dia, hal tersebut merupakan dinamika di lapangan yang harus disikapi secara bijaksana, dan tidak akan mempengaruhi pihaknya untuk terus melakukan pemberantasan narkoba.

"Petugas harus siap menghadapi apa pun yang terjadi di lapangan jangan pernah kalah dan terus maju agar negara ini bebas dari narkoba, gebrakan-gebrakan ini akan terus kita lakukan dan tidak pernah berhenti," ucap Denny usai Inspeksi Mendadak di Lapas Kelas IIA Banjarmasin.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement