Sabtu 22 Sep 2012 05:00 WIB

Jadi Ketua Fraksi, Saatnya Hidayat Tampil

Rep: Bilal Ramadhan / Red: M Irwan Ariefyanto
Hidayat Nur Wahid (photo file)
Foto: Antara
Hidayat Nur Wahid (photo file)

REPUBLIKA.CO.ID,Beberapa bulan terakhir, salah satu tokoh politik di negara ini, Hidayat Nur Wahid (HNW), menjadi bahan pembicaraan publik. Dimulai dari “keikhlasannya” untuk dicalonkan menjadi calon gubernur (Cagub)DKI Jakarta hingga akhirnya kembali didudukkan sebagai Ketua Fraksi PKS DPR RI.

Sejumlah pihak menganggap, posisi yang ditawarkan kepada Hidayat memang terasa tidak “pas”. Hidayat pada dua pemilu sebelumnya sempat digadang-gadang untuk dicalonkan sebagai calon presiden atau setidaknya wakil presiden dari PKS.

Tapi, kemudian publik dibuat terperangah karena PKS tiba-tiba mencalonkannya sebagai cagub dalam Pemilukada DKI Jakarta. Padahal, sebelumnya nama kader PKS, Triwisaksana, yang banyak disebut akan dicalonkan PKS.

Kali ini publik dibuat kaget dengan ditempatkannya Hidayat sebagai ketua Fraksi PKS DPR. Banyak yang menganggap bahwa posisi ini tidak pas untuk Hidayat, mengingat sebelumnya Hidayat pernah menduduki posisi ketua MPR RI.

Pengamat politik Universitas Gajah Mada Arie Sudjito menilai, pengangkatan ini sengaja untuk memberi “panggung” dan ruang yang lebih luas bagi Hidayat untuk menghadapi Pemilu 2014 mendatang. “Saya pikir memang HNW sengaja diberi panggung untuk melihat elektibilitas publik terhadap HNW,” kata Arie Sudjito, Jumat (21/9).

Arie menambahkan, bukan tidak mungkin pengangkatan Hidayat sebagai Ketua Fraksi PKS DPR ini berkaitan dengan kandidat calon presiden (capres) alternatif yang akan diajukan PKS pada 2014 mendatang.

Sebelumnya sempat terdengar, PKS akan mencalonkan Luthfi Hasan Ishaaq sebagai capres dari PKS.

Dengan menjadi ketua fraksi, PKS akan melihat sejauh mana respons publik terhadap sosok Hidayat. Jika respons publik terhadap Hidayat cukup besar, PKS memiliki pilihan lain yang akan diajukannya sebagai capres.

Selain itu, menurut dia, keberadaan Hidayat di DPR juga untuk menyatukan faksi-faksi yang sempat terjadi di tubuh internal PKS sendiri. Pada beberapa kasus, tidak bisa dimungkiri adanya perpecahan di tubuh PKS.

Ia menyebutkan beberapa kasus yang membuat perpecahan di tubuh PKS, seperti kasus kriminalisasi mantan anggota DPR, Misbakhun, sikap PKS dalam kasus Century, dan posisi PKS dalam pemerintahan. Sosok Hidayat yang cukup disegani di PKS diyakini akan menyatukan faksi-faksi di tubuh PKS untuk menghadapi 2014.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement