REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Kepolisian Negara RI menjamin tidak ada gangguan terhadap kedutaan besar asing yang berada di wilayah Indonesia. "Tentunya harus dijamin, gak boleh ada gangguan apalagi kedutaan. Polisi siap menjamin bahwa tidak ada gangguan apa pun terhadap kedutaan itu," kata Kapolri Jenderal Pol Timur Pradopo di Jakarta, Jumat (21/9).
Mengenai Kedubes Amerika Serikat (AS) di Jakarta yang mengumumkan penutupan kantor perwakilannya di lima lokasi di Indonesia pada hari Jumat, karena khawatir adanya demonstrasi di masing-masing lokasi, kemudian Kapolri Timur mengatakan bahwa akan dilakukan komunikasi dan menjamin keamanannya.
Kantor-kantor yang ditutup itu adalah Kedutaan Besar AS di Jakarta, Konsulat Jenderal di Surabaya, Kantor Perwakilan di Medan, Kantor Konsuler di Bali dan Misi AS untuk ASEAN. "Ini baru informasi dari teman-teman, tapi pelayanan harus tetap jalan, kemudian kita membantu pengamanan, semua bisa terlaksana dengan baik, baik pengunjuk rasa maupun kedutaan," kata Kapolri.
Timur mengatakan kalau terkait dengan unjuk rasa, hal tersebut sudah diatur dalam undang-undang, artinya disebutkan bahwa tiga hari sebelumnya disampaikan pemberitahuan dan siapa yang dituju dan disampaikan pada unjuk rasa tersebut.
"Polisi dalam hal ini adalah pihak yang menjembatani bagaimana pelaksanaan unjuk rasa tadi, agar kemudian tidak menimbulkan kerugian baik pengunjuk rasa, pihak yang didatangi atau pun masyarakat itu perlunya diatur," kata Kapolri.
Sebelumnya, massa yang berjumlah ribuan orang dari Forum Umat Islam yang berdemonstrasi di depan Kedutaan Besar AS di Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta, Senin (17/9) sekitar 15.20 WIB, sempat ricuh. Massa yang berdemonstrasi ke Kantor Kedubes AS untuk mengecam video 'Innocence of Muslims' itu mengawali aksinya dengan menggelar Shalat Asar berjamaah di dua sisi ruas jalan.
Aksi sempat diwarnai ketegangan antara massa dan aparat kepolisian yang berjaga-jaga sejak Senin siang, karena massa sontak berlari menerobos barikade aparat saat memasuki Balai Kota.
Kericuhan pun langsung terjadi sesaat setelah massa mendekati Kedubes AS. Pergerakan massa yang cepat di saat barikade aparat masih longgar itu membuat aparat segera menembakkan gas air mata kepada kerumunan massa yang dibalas dengan lemparan batu ke arah kedutaan.