REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Mantan Ketua Majelis Pemusyawaratan Rakyat (MPR) Hidayat Nur Wahid diangkat menjadi Ketua Fraksi PKS DPR. Pengangkatan Hidayat Nur Wahid bertujuan untuk mendongkrak raihan suara PKS pada Pemilihan Umum 2014.
"Selain untuk penyegaran, pergantian ini kami harap bisa menambah suara pada 2014,\" kata anggota DPR dari Fraksi PKS Sahibul Imam kepada Republika, Kamis (20/9). Sahibul melanjutkan, PKS berupaya menjadi partai papan atas nasional dengan memasang target masuk ke dalam tiga besar pemenang Pemilu 2014. Atas target itu, PKS harus mendapatkan suara paling tidak 10 persen atau dua digit.
Saat ini, PKS masih berada di posisi partai papan tengah dengan raihan suara di bawah satu persen pada Pemilu 2009 lalu. Penempatan Hidayat Nur Wahid sebagai ketua fraksi, kata Sahibul Imam, adalah salah satu cara yang dilakukan partai untuk mencapai target besar tersebut. “Kita semua tahu Pak Hidayat itu orang yang sangat baik dan paling cocok sebagai figur untuk mengelola fraksi.”
Selain itu, Sahibul Imam melanjutkan, keberadaan Hidayat Nur Wahid di Fraksi PKS DPR juga diharapkan dapat menciptakan dinamisasi seluruh internal partai. Sosok Hidayat Nur Wahid selama ini merupakan figur yang sangat disegani oleh kalangan internal PKS maupun di luar PKS.
Sahibul Imam menegaskan, penempatan Hidayat di Fraksi PKS belum dikaitkan dengan wacana pencalonan Presiden PKS Luthfi Hasan Ishaaq sebagai figur calon presiden yang akan diusung PKS. Masalah tokoh yang akan diajukan sebagai capres dari PKS, kata Sahibul, akan ditetapkan oleh Majelis Syuro PKS. “Ini belum berpikir sejauh itu. Capres nanti soal belakang yang akan dibahas di Majelis Syuro,” katanya.
Hidayat mengaku kaget dengan amanah jabatan baru yang diberikan kepadanya. Menurut Hidayat, keputusan mengangkat dirinya sebagai ketua fraksi baru dikeluarkan DPP pada Rabu (19/9). Kendati demikian, Hidayat menegaskan, dirinya akan melakukan konsolidasi ke dalam dengan Wakil Ketua Fraksi PKS Mustafa Kamal yang sampai saat ini masih menjabat sebagai Ketua Fraksi PKS DPR. “Saya juga akan konsolidasi dengan pimpinan fraksi lainnya,” kata Hidayat.
Hidayat menyadari, amanah yang diberikan kepadanya bukanlah amanah yang main-main. Dengan Pemilu 2014 yang semakin dekat, menurut Hidayat, tantangan dan konsentrasi partai tentu akan jauh lebih besar. Dia juga bertekad melakukan langkah-langkah kreatif yang bisa memompa suara untuk partai sebagaimana yang pernah dilakukan saat menjabat sebagai Presiden PKS dan memenangi raihan suara di Jakarta.
Terkait dengan posisi yang kian "turun takhta", lantaran sebelumnya Hidayat pernah menduduki beragam posisi tinggi di MPR, DPR, dan partai, pria kelahiran Klaten 52 tahun silam itu mengaku tak terlalu mempermasalahkannya.Hidayat menegaskan, dirinya siap melaksanakan tugas partai dalam posisi apa pun selama itu merupakan amanah DPP PKS. “Saya jalani saja. Hakikatnya semua yang saya jalani adalah ladang pengabdian pribadi saya. Tidak ada itu istiah turun jabatan, turun takhta, atau turun gunung,” katanya