REPUBLIKA.CO.ID, PADANG -- Sebanyak 508.712 penduduk kota Padang yang tinggal di kawasan pesisir pantai dinilai rawan terkena ancaman bencana tsunami.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Padang, Deddy Hanidal, mengatakan penduduk yang rentan terkena tsunami tersebut tersebar di enam kecamatan di Kota Bingkuang.
"Sebanyak 12 jalur evakuasi yang ada saat ini belum memadai dan belum bisa menampung warga yang hendak menyelamatkan diri jika terjadi tsunami," kata Deddy di sela-sela pelatihan 'Penyusunan Rencana Kontinjensi Menghadapi Bencana Tsunami di Kota Padang' di hotel Rocky Padang.
Untuk mengantisipasi terjadinya korban, BPBD Kota Padang menyiapkan sejumlah shelter di kecamatan Koto Tangah sebanyak 29 unit, Bunngus 10 unit, Lubuk Begalung 15 unit, Padang Barat 15 unit, Padang Selatan 16 unit, dan Padang Utara 15.
Shelter-shelter tersebut, katanya, akan dibangun di kawasan berjarak sekitar 500 meter dari bibir pantai. Dengan demikian, warga yang tidak sempat menjauh dari pantai itu bisa menempati shelter untuk menyelamatkan diri mereka.
"Kalau kondisi sekarang, kita memang belum siap untuk menghadapi jika terjadi bencana," katanya.