REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Ini mungkin nilai plus Jokowi yang sepertinya bakal dijadikan salah satu bahan referensi bagi para pemilih pada hari pencoblosan Pemilukada DKI Jakarta, Kamis (20/9) besok. Bagaimana tidak, sehari sebelum hari penentuan siapa orang nomor satu di Jakarta itu, calon gubernur Joko Widodo alias Jokowi menerima penghargaan dari Soegeng Sarjadi.
Penganugerahan itu diberikan dalam acara Soegeng Sarjadi Award on Good Governance di Jakarta, Rabu (19/9). Jokowi yang saat ini masih menjabat sebagai Wali Kota Solo ini malah mengaku tidak mengetahui perihal penghargaan yang dia peroleh dalam acara tersebut.
"Saya diundang, jadi saya hadir. Saya kurang mengerti penghargaan ini tentang apa," kata Jokowi ketika menghadiri acara Soegeng Sarjadi Award on Good Governance dan Peringatan Tahun ke-3 Soegeng Sarjadi School of Government (SSSG) di Hotel Four Seasons.
Malam itu, Jokowi datang tanpa mengenakan baju kotak-kotak yang menjadi simbol pencalonannya sebagai Gubernur DKI Jakarta. Jokowi mengaku sengaja tidak mengenakan baju kotak-kotak karena tidak ingin memengaruhi siapa pun selama masa tenang.
"Kalau pakai baju kotak-kotak, nanti saya dibilang memengaruhi. Masa tenang itu artinya tenang, jangan berbuat yang aneh-aneh," ujar Jokowi.
Dalam acara tersebut, terdapat sejumlah kategori, di antaranya kategori market dan masyarakat sipil. Penghargaan kategori market untuk lembaga diberikan kepada PT Pertamina, sedangkan penghargaan kategori market untuk tokoh diberikan kepada Chairul Tandjung.
Penghargaan kategori masyarakat sipil untuk lembaga diraih oleh Komnas Perlindungan Anak, sedangkan penghargaan kategori masyarakat sipil untuk tokoh diraih oleh penyanyi Iwan Fals. Di luar kategori tersebut, Jokowi menerima penghargaan khusus, yaitu "Inspirasi Pemberdayaan Masyarakat".