REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Menteri Agama Suryadharma Ali mengajak umat Buddha bisa menjaga kehormatan agama lain. Ia menekankan agama merupakan tuntunan dan sekaligus pula wilayah sensitif karena jika ada yang "tersulut" maka tak satu pihak pun yang diuntungkan.
"Mari kita jaga bangsa ini dengan saling hormati satu sama lain. Karena itu, kita harus pandai-pandai menjaga kehormatan agama," kata Suryadharma Ali dalam pidato sambutannya ketika membuka Mahaniti Loka Dhamma II dan Sippa Dhamma Samajja IV di Sasono Langen Budoyo - Taman Mini Indonesia Indah, Jakarta, Selasa malam (18/9).
Menteri Agama pun sempat menyinggung aksi unjuk rasa film anti-Islam ''Innocence of Muslim'' yang dinilainya telah merugikan semua pihak. Padahal Indonesia -- dengan segala kemajemukan yang dimiliki -- tergolong negara rukun di dunia.
Bukti itu bisa dilihat saat hari-hari besar keagamaan. Hari keagamaan di Indonesia dinyatakan sebagai hari libur nasional, namun saat merayakannya bukan hanya satu kelompok agama tertentu saja. Tapi, agama yang lain juga ikut merayakan.
Jika ada "gesekan" kecil, ia menilai, hal itu wajar. Sebab, dalam satu rumah tangga kadang ada anak berselisih dengan kakak atau adik. Selama konflik atau gesekan tak ada yang "mengipasi", dapat dipastikan konflik tak akan membesar.
Kendati begitu, persoalan kerukunan harus terus menerus dijaga dengan memberi pemahaman bahwa Indonesia adalah negara majemuk, tapi tetap memegang teguh persatuan.