REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--National Climatic Data Center (NCDC) Amerika Serikat mencatat bulan Agustus lalu sebagai bulan terpanas keempat secara global semenjak tahun 1880.
Temperatur bulan lalu lebih tinggi dari rata-rata di sebagian besar tempat di dunia. Temperatur amat panas terjadi di AS, Kanada bagian timur, Eropa tengah dan selatan, dan bagian timur Asia Tengah.
Luas es di Samudera Arktik juga menurun, menjadi 4,10 juta kilometer persegi, mengalahkan rekor sebelumnya di tahun 2007, seperti yang dikutip dari Live Science
Agustus 2012 menandai 330 bulan berturut-turut dengan suhu global di atas rata-rata abad ke-20. Bulan Februari tahun 1985 menjadi waktu terakhir suhu global di bawah rata-rata.
NCDC melihat tahap pemanasan laut El Nino akan berkembang selama bulan September. Hal itu akan berdampak pada temperatur perairan tropis Samudera Pasifik lebih tinggi dari temperatur normal.
Untuk AS, pemanasan laut itu akan menjadikan musim dingin lebih hangat dan kering di wilayah utara. Sementara di bagian barat daya dan tenggara, akan lebih banyak hujan di musim dingin.