REPUBLIKA.CO.ID, LOMBOK - Sidang umum antaranggota parlemen ASEAN ke-33 batal membahas isu Laut Cina selatan. Ini dilakukan agar situasi kondusif yang sekarang mulai tercipta di kawasan Laut Cina Selatan tidak kembali memanas.
"Ada masukan dari para delegasi agar masalah Laut Cina Selatan tidak dibahas karena sudah mulai kondusif daripada kembali tidak kondusif," kata Presiden ASEAN Inter Parliamentary Assembly (AIPA), Marzuki Alie, Selasa (18/9), di Senggigi, Lombok, Nusa Tenggara Barat.
Marzuki menyatakan para delegasi AIPA khawatir jika konflik Laut Cina Selatan dibahas dalam pertemuan AIPA malah akan kembali menimbulkan ketegangan di kawasan tersebut. Para delegasi menyarankan agar pembahasan keamanan di kawasan Laut Cina Selatan tidak disebutkan secara spesifik. "Ada usulan agar agenda pembahasan dirubah menjadi memelihara kawasan ASEAN yang harmonis dan stabil," kata Marzuki.
Situasi yang mulai kondusif di kawasan Laut Cina Selatan dipandang sebagai awal yang baik bagi penyelesaian konflik. Para delegasi AIPA memandang bila konflik kembali memanas maka resolusi terbaik adalah membangun jalan dialog.
Menurut Marzuki Laut Cina Selatan merupakan kawasan krusial yang menyimpan berbagai kepentingan negara di dunia khususnya dunia dan ASEAN. Ada banyak potensi menyangkut ekonomi, politik, dan keamanan di kawasan tersebut.