Senin 17 Sep 2012 13:34 WIB

Presiden: Pemerintah Satu Hati dengan NU

Rep: Esthi Maharani/ Red: Yudha Manggala P Putra
sby
Foto: antara
sby

REPUBLIKA.CO.ID, CIREBON -- Acara Munas Alim Ulama dan Konbes NU 2012 di Pondok Pesantren Kempek, Cirebon, Jawa Barat berhasil menghasilkan sejumlah rekomendasi untuk pemerintah. Rekomendasi itu pun telah resmi diberikan oleh Ketua Umum PBNU, Said Aqil Siraj kepada Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. 

Dalam arahannya, Presiden SBY mengaku sudah mendapat laporan mengenai apa saja hal yang dibicarakan dan rekomendasi PBNU kepada pemerintah. 

"Secara umum, saya menerima dan menyambut baik rekomendasi itu dan pemerintah akan mengkaji, mempelajari, dan menindaklanjuti. Sebagian yang saya baca, sama persis dengan pemerintah. Jadi pemerintah satu hati dengan NU," katanya, Senin (17/9). 

Menurutnya, rekomendasi yang diberikan sebagian sesuatu yang baru, pikiran baru, dan pikiran yang cerdas. Maka, lanjutnya, wajib bagi pemerintah untuk merespon dengan baik. "Ada sebagian kecil barangkali ada perbedaan persepsi data Munas dengan pemerintah, namun secara keseluruhan rekomendasi itu positf dan konstruktid dan menyangkut masalah-masalah utama di Indonesia," katanya. 

Ia mengatakan rekomendasi itu penting untuk meningkatkan kebijakan dan program pemerintah. Ada baiknya rekomendasi yang dirumuskan NU bisa diteruskan kepada semua lembaga negara hingga penegak hukum. 

Rekomendasi dari NU sendiri berkaitan dengan berbagai bidang. Mulai dari politik, pemerintahan, ekonomi, sosial budaya, pendidikan, hingga internasional. 

Misalnya, NU merekomendasikan tentang pemilukada yang dikembalikan pada cara lama yakni dipilih langsung oleh DPRD. Ada pula mengenai rekomendasi penanganan korupsi uang pajak hingga pendidikan yang tidak ada campur tangan yang negatif dari pejabat Pemda di sektor tersebut. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement