Ahad 16 Sep 2012 14:37 WIB

Jenazah TKW Tertahan di Arab Saudi

Rep: Riga/ Red: Dewi Mardiani
TKW meninggal (ilustrasi)
Foto: yustisi.com
TKW meninggal (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI -— Jenazah tenaga kerja wanita (TKW) asal Kabupaten Sukabumi, Nova (19 tahun), masih tertahan di Arab Saudi. Pasalnya, pemulangan jenazahnya masih harus menunggu proses administrasi. Nova yang merupakan warga Kampung Cilulumpang RT 02 RW 20, Desa Kertamukti, Kecamatan Warungkiara, Kabupaten Sukabumi meninggal dunia secara misterius di Arab Saudi pada bulan puasa lalu.

Hingga kini, penyebab meninggalnya Nova belum diketahui secara pasti. ‘’Keluarga sudah membuat pernyataan permintaan pemakaman di Indonesia,’’ ujar Ketua Serikat Buruh Migran Indonesia (SBMI) Sukabumi, Jejen Nurzanah,  Ahad (16/9).

Surat tersebut langsung dikirimkan ke Arab Saudi pada beberapa hari yang lalu. Kini, kata Jejen, keluarga masih menunggu kepastian waktu pemulangan jenazah dari Arab Saudi ke Indonesia. Ia berharap proses pemulangan jenazah dapat berjalan dengan cepat.

Ditambahkan Jejen, keluarga didampingi SBMI telah mendatangi perusahaan yang memberangkatkan Nova, yakni PT Ashami Ananda Mandiri di Jakarta. Langkah ini untuk memperjuangkan terpenuhinya hak-hak Nova berupa sisa gaji yang belum terbayarkan dan klaim asuransi.

Jejen mengungkapkan, proses keberangkatan Nova menjadi TKW ke Arab Saudi dilakukan dengan banyak memanipulasi data. Salah satunya, terkait alamat Nova yang di dalam dokumen keberangkatannya menyebutkan beralamat di Desa Karawang, Kecamatan/Kabupaten Sukabumi. Selain itu data yang dipalsukan terkait umur, status gadis, dan surat persetujuan orangtua.

Keluarga juga menunggu kepastian penyebab meninggalnya Nova. Pasalnya, kata dia, keluarga belum mendapatkan keterangan resmi dari Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) terkait meninggalnya Nova.

Dapat mengunjungi Baitullah merupakan sebuah kebahagiaan bagi setiap Umat Muslim. Dalam satu tahun terakhir, berapa kali Sobat Republika melaksanakan Umroh?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement