REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Masyarakat Aceh Timur meminta Menteri ESDM Jero Wacik menyerahkan pengelolaan Blok Pase dari perusahaan asal Australia, Triangle Pase Inc kepada BUMD setempat.
Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Kabupaten Aceh Timur, Tengku Alauddin di Jakarta, Minggu mengatakan, Triangle Pase Inc sudah tidak berhak lagi melanjutkan pengelolaan blok tersebut.
"Kami minta agar Menteri ESDM menyerahkan pengelolaan Blok Pase ke BUMD," katanya.
Menurut dia, sudah saatnya, pemerintah pusat memberikan kesempatan kepada daerah mengelola sumber daya alamnya sendiri.
"Jangan terus menerus dikelola asing," katanya.
Pemda Aceh Timur, lanjutnya, sudah menyiapkan BUMD, Pase Energy yang akan bekerja sama dengan PT Artha Jaya Energy untuk mengelola Blok Pase.
Sebenarnya, pada Jumat (14/9) Tengku Alauddin bersama sejumlah warga Aceh Timur berniat menemui Jero Wacik untuk menyampaikan aspirasinya.
Namun, rencana tersebut tidak kesampaian, karena Jero tidak berada di tempat.
Ketua Forum Masyarakat Peduli Aceh Timur, T Nasruddin menambahkan, pihaknya kecewa karena tidak bisa bertemu Jero Wacik.
"Kami sudah jauh-jauh datang, tapi tidak bertemu," katanya.
Tengku Alauddin mengatakan, berdasarkan surat Menteri ESDM Nomor 1132/12/MEM.N/2012 tertanggal 10 Februari 2012 kepada Kepala Badan Pelaksana Hulu Minyak dan Gas Bumi (BP Migas), pemerintah menyatakan sudah tidak memperpanjang lagi kontrak Triangle Pase Inc di Blok Pase.
"Namun, kenyataannya, Traingle masih beroperasi. Ini sudah melanggar hukum," ujarnya.
Ia juga mengatakan, pihaknya sudah beberapa kali menyampaikan surat resmi ke Menteri ESDM Jero Wacik agar memberikan kesempatan daerah mengelola Blok Pase.
Surat antara lain dikirimkan Wakil Bupati Aceh Timur, Nasruddin Abubakar tertanggal 13 Desember 2011 dan Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Aceh, Hasbi Abdullah tanggal 6 Maret 2012.
"Akan tetapi, sampai sekarang, surat kami belum ada tanggapan dari Pak Menteri," katanya.
Tengku Alauddin juga menjelaskan, Triangle Pase Inc, dimiliki sepenuhnya oleh perusahaan yang tercatat di bursa Australia, Triangle Energy.
Dalam pengumumannya di bursa saham Australia pada 8 Desember 2011, tambahnya, Triangle telah mengaitkan Blok Pase dengan masuknya investor baru yakni Standard Chartered Private Equity (Singapore).
"Ini jelas tidak bisa dibenarkan," katanya.