REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menginformasikan Gunung Lokon di Tomohon, Sulawesi Utara, kembali meletus.
Kepala Pusat Data, informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho di Jakarta, Sabtu, menyatakan, PVMBG Badan Geologi telah menyampaikan informasi kepada Posko BNPB bahwa Gunung Lokon telah meletus pada 15 Sept 2012 pukul 18:53 WITA.
"Letusan diawali letusan eksplosif, dengan ketinggian asap 1.500 m dari Kawah Tompaluan," ujarnya. Letusan ini, ujarnya lagi, menggetarkan kaca-kaca Pos Gunung Lokon yang berjarak sekitar 5 kilometer dari Kawah Tompaluan, disusul dengan letusan strombolian (lontaran material pijar), dengan ketinggian sekitar 600 meter dari kawah Tompaluan.
Sebelumnya, PVMBG Badan Geologi juga sudah menyampaikan peringatan dini bahwa sejak Minggu pagi (15/9) pukul 08.30 WITA, telah terjadi peningkatan kegempaan.
Sampai pukul 12.00 WITA tercatat 56 kali gempa Vulkanik dalam, 91 kali gempa Vulkanik dangkal, dan 11 kali gempa hembusan asap. "Jika peningkatan kegempaan kegempaan Gunung Lokon terus berlangsung dengan ritme yang sama, maka dapat diikuti letusan," katanya.
Terkait letusan itu, BNPB merekomendasi agar tidak ada aktivitas masyarakat dalam radius 1.5 kilometer dari Kawah Tompaluan.
Selain itu, meskipun Gunung Lokon meletus, status tetap Siaga (level 3) serta belum perlu ada pengungsian. "Masyarakat diminta tetap tenang dan waspada," ujarnya.
Sejak ditetapkan status Siaga sejak 24 Juli 2011 oleh PVMBG, gunung api Lokon beberapa kali meletus dan tidak menimbulkan korban jiwa atau kerusakan yang besar. Memang tipikal Lokon adalah terjadi peningkatan aktivitas yang cepat dan diikuti meletus, kemudian aktivitasnya menurun hingga periode tertentu. Masyarakat setempat juga sudah mengenali perilaku Gunung Lokon.
"BNPB telah meminta BPBD Sulawesi Utara dan BPBD Kota Tomohon untuk mengambil langkah-langkah antisipasinya," kata Sutopo.