Jumat 14 Sep 2012 19:16 WIB

Empat TKI yang Ditembak di Malaysia, Warga Batam

Sebanyak 110 tenaga kerja Indonesia (TKI) bersiap untuk diberangkatkan ke Korea Selatan, Ciracas, Jakarta, Senin (7/5). (Republika/Aditya Pradana Putra)
Sebanyak 110 tenaga kerja Indonesia (TKI) bersiap untuk diberangkatkan ke Korea Selatan, Ciracas, Jakarta, Senin (7/5). (Republika/Aditya Pradana Putra)

REPUBLIKA.CO.ID, BATAM - Pemerintah Kota Batam mengkonfirmasi tiga dari empat tenaga kerja Indonesia (TKI) yang ditembak di Malaysia merupakan warga Batam. "Sudah dikonfirmasi, tiga itu orang Batam," kata Kepala Bagian Humas Pemerintah Kota Batam Ardiwinata di Batam, Jumat (14/9).

Ia mengatakan dari tiga orang itu, dua orang warga Kecamatan Bengkong dan satu lainnya warga Seraya. Pemerintah Kota Batam turut membantu pemulangan jenazah dengan mengirimkan data yang dibutuhkan Kedutaan Besar RI di Malaysia.

 

"Proses pengurusan dokumen telah kami bantu serta sudah di faksimili ke KBRI Malaysia," kata dia.

Pemerintah kota, kata dia, tidak bisa membantu banyak karena KBRI langsung berhubungan dengan keluarga korban. Sebelumnya, di Jakarta, Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa mengatakan, dari empat warga Indonesia yang dilaporkan ditembak mati oleh polisi Malaysia, baru satu yang telah dikonfirmasi sebagai WNI.

"Korban yang dilaporkan ada empat. Dari empat orang itu yang sudah 'confirm' WNI baru satu, yang tiga identitasnya sampai saat ini belum bisa dikonfirmasikan karena memang tidak memiliki data-data pada dirinya," katanya di Kantor Presiden, Jakarta, Kamis (14/9).

Menlu mengatakan, jenazah satu WNI tersebut telah diberitahukan kepada keluarganya dan dalam proses pemulangan. Menlu mengatakan, aparat kepolisian di Malaysia melaporkan tiga di antaranya memiliki data tindak pidana perampokan di negeri tersebut. Juga dilaporkan adanya tanda-tanda terjadinya perampokan pada saat itu, dan juga terlibat baku tembak dan kejar-mengejar.

"Tetapi ini menurut data laporan Malaysia. Ini semua masih diverifikasi, mengenai jati diri tiga orang yang diduga keras oleh pihak Malaysia saat itu sedang melakukan tindak perampokan," ujarnya.

Untuk itu, menurut dia, pihaknya meminta Duta Besar Indonesia di Malaysia melakukan penanganan tersebut dan mencari tahu kronologis terjadinya penembakan itu. Lima orang warga negara Indonesia (WNI) masing-masing Joni alias M Sin, Osnan, Hamid, Diden, dan Mahno dikabarkan ditembak mati oleh Polisi Diraja Malaysia di Negara Bagian Perak.

Devi warga Batam yang merupakan istri Joni, Rabu (12/9) malam mengatakan dirinya mendengar kabar bahwa suaminya bersama empat WNI lain yang bekerja di sebuah perkebunan kawasan Ipoh, Perak, Malaysia ditembak mati oleh polisi pada Jumat (7/9).

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement