REPUBLIKA.CO.ID, BANYUWANGI - Sebanyak 800 hektare areal persawahan di Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, rawan kekeringan selama musim kemarau tahun ini.
"Sejauh ini tidak ada laporan lahan pertanian yang kering dan tidak bisa ditanami selama musim kemarau di Banyuwangi. Namun, lahan yang rentan kekeringan berkisar 600 hingga 800 ha," kata Kepala Dinas Pertanian, Perkebunan, Kehutanan dan Hortikultura Banyuwangi, Ikrori Hudanto, Rabu.
Meskipun lahan tersebut rentan kekeringan, lanjut dia, areal pertanian itu masih bisa ditanami palawija seperti kedelai dan jagung. Jenis tanaman yang tidak banyak membutuhkan air.
Pihaknya terus melakukan pembinaan kepada kelompok tani untuk mengikuti sekolah lapang iklim. Hal ini agar petani bisa menghadapi perubahan iklim yang tidak menentu dan cuaca ekstrim.
Ikrori mengatakan musim kemarau tahun ini lebih panjang dibandingkan tahun lalu. Namun, pihaknya belum menemukan areal pertanian yang sangat kering hingga tidak bisa ditanami tanaman palawija atau lainnya.