REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR —- Dua minggu terakhir, Bogor didera beragam bencana alam yang merugikan warganya. Ahad (9/9) dini hari, gempa berkekuatan 4,8 SR merusak ratusan rumah di dua desa di Kecamatan Pamijahan, Kabupaten Bogor. Data terbaru, Badan Penanggulangan Bencanan Daerah (BPBD) Kabupaten Bogor menyebutkan lebih banyak lagi rumah yang rusak.
Data terakhir, total 560 rusak di desa Purwabakti dan Cibunian di kecamatan tersebut. Sebanyak 68 unit diantaranya rusak berat, 80 unit rusak sedang, dan 414 rusak ringan.
Senin ( 10/9) sore, dua kecamatan di ujung barat wilayah Kabupaten Bogor dihantam oleh angin puting beliung. Total 1.179 rumah di Kecamatan Ciomas dan Kecamatan Taman Sari Kabupaten Bogor, rusak akibat terjangan angin yang berlangsung tak lama setelah adzan Ashar berkumandang.
Ribuan rumah rusak tersebut terletak di Desa Sukaharja dan Desa Sukamakmur yang berlokasi di Kecamatan Ciomas, serta Desa Sukaluyu, Sukaresmi, Sukajaya,dan Pasir Eurih yang berlokasi di Kecamatan Taman Sari.
Dari data yang dihimpun, 750 rumah rusak berada di Kecamatan Ciomas, di mana 317 unit di antaranya berada di Desa Sukaharja, dan 433 unit di Desa Sukamakmur. Kemudian di Kecamatan Taman Sari, tercatat 429 rumah rusak yang tersebar di empat desa, di antaranya Desa Sukaluyu dengan 197 rumah rusak, Desa Sukajaya 152 unit rusak, 70 rumah di Desa Sukaresmi, dan 10 unit rusak di Pasir Eurih.
Pantauan pada Selasa (11/9) sore, BPBD dan aparatur pemerintah desa setempat sedang melakukan kegiatan validasi data rumah yang rusak di Desa Sukamakmur, Kecamatan Ciomas. Kepala Seksi Kedararutan BPBD Kabupaten Bogor, Asep M berujar, jajarannya kini sedang melakukan persiapan pembagian bantuan. Dari yang tercatat ditotal 1.739 rumah rusak akibat bencana alam yang menghantam Bogor dalam tiga hari terakhir.