Senin 10 Sep 2012 05:49 WIB

Puluhan Shelter Tsunami Segera Dibangun

Alat peringatan dini tsunami (ilustrasi).
Foto: Blogspot.com
Alat peringatan dini tsunami (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, PADANGPARIAMAN---Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) akan membangun 61 shelter evakuasi tsunami di Kabupaten Padangpariaman, Sumatra Barat. 

"BNPB akan membangun shelter di Padangpariaman mulai tahun 2012 dan tuntas pada tahun 2013, sesuai dengan anggaran yang akan disahkan oleh DPR-RI," kata Bupati Padangpariaman, Ali Mukhni di Padangpariaman.

Hal itu dikatakannya sesuai yang disampaikan Kepala BNPB, Syamsul Maarif saat mengunjungi Padangpariaman sekaligus meninjau lokasi shelter.

Bupati menjelaskan, usulan pembangunan shelter tersebut sudah melalui kajian baik dari segi letak maupun jumlah penduduk yang akan dievakuasi. 

Bentuk Shelter yang akan dibangun sebagian besar diintegrasikan dengan bangunan Masjid sehingga dapat dimanfaatkan sebagai sarana ibadah dan fasilitas umum lainnya serta mendorong masyarakat agar selalu dekat dengan Masjid.

Karena itu, kata Bupati, Masjid Syech Burhanuddin juga akan disiapkan sebagai shelter dan menambah bangunan lainnya di sekitar masjid tersebut agar dapat menampung masyarakat sekitar 7.000 orang. "Sekarang Masjid Syech Burhanuddin yang memiliki ukuran 42 x 40 meter baru bisa menampung pengungsi sebanyak 4000 orang," katanya.

Lebih lanjut, Ali Mukhni menjelaskan bahwa beberapa titik lokasi yang akan dibangun shelter itu tersebar di beberapa Nagari kawasan Pantai Padangpariaman.

Mulai dari Nagari Gasan Gadang sampai ke Nagari Ketaping Batang Anai dengan panjang pantai 60,8 kilometer, maka dibutuhkan shelter sebanyak 61 unit yang masing-masingnya nanti akan berjarak maksimal 1 kilometer.

Selain itu usulan dari BNPB, kata Bupati, agar segera membangunan shelter di samping Masjid Syech Burhanudin Ulakan.

Namun sebelumnya perlu didata terlebih dahulu jumlah penduduk yang akan dievakuasi ke shelter itu serta ditentukan rumah-rumahnya. "Jangan jarak shelter terlalu jauh dari rumah penduduk, karena waktu evakuasi setelah kejadian gempa hanya 15 menit," tegasnya.

Kepala BNPB juga meminta setiap shelter harus ada organisasi yg terlibat semua unsur masyarakat di sekitarnya.

Kemudian jarak shelter dari pemukiman penduduk jangan terlalu jauh, maksimal harus 1 kilometer, maka shelter itu harus dibangun lebih banyak agar berada di sekitar pemukiman penduduk.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement