REPUBLIKA.CO.ID, BENGKULU -- Sebanyak 18 warga Provinsi Bengkulu batal berangkat ke Tanah Suci karena tidak melunasi biaya penyelenggaraan ibadah haji hingga batas yang ditetapkan Kementerian Agama.
Kepala Bidang Penyelenggaraan Haji Zakat dan Wakaf Kanwil Kementerian Agama Provinsi Bengkulu Zahdi Taher di Bengkulu, Minggu, mengatakan hingga batas pelunasan BPIH pada Jumat (7/9) sebanyak 18 calon haji tidak melunasi BPIH.
"Mereka batal berangkat karena hingga batas waktu yang ditetapkan tidak ada pelunasan sehingga ada 18 kursi yang kosong," katanya.
Dengan demikian kata dia, kuota haji Provinsi Bengkulu sebanyak 1.614 orang belum terpenuhi.
Menurutnya, seluruh daftar calon haji dari 33 provinsi akan dihimpun oleh Kementerian Agama dan kembali membagi kekurangan kuota tersebut ke seluruh provinsi.
"Biasanya dikembalikan lagi ke daerah, Bengkulu juga akan mendapat hasil pembagian itu, bisa lebih dari 18 orang atau justru kurang dari 18 orang, tergantung kebijakan pusat," katanya.
Selain itu, kata dia, calon haji yang akan diberangkatkan mengganti yang batal tersebut juga masih menunggu keputusan pemerintah pusat apakah berdasarkan daftar tunggu atau berdasarkan usia.
Ia mengatakan, ada kemungkinan pemerintah akan memprioritaskan calon haji yang sudah lanjut usia untuk diberangkatkan menjalani ibadah tersebut.
"Keputusannya akan kami terima dalam minggu-minggu ini karena pengganti ini juga harus mempersiapkan persyaratan dan kloter pertama Bengkulu atau kloter tujuh dari embarkasi Padang akan berangkat pada 25 September 2012," katanya.
Sedangkan pemberangkatan menuju Padang, Sumatra Barat akan dimulai pada 23 dan 24 September sebab sebagian calon haji menggunakan jalur darat.
Calon haji dari empat kabupaten berangkat lewat jalur darat yakni Kabupaten Kepahiang, Rejang Lebong, Lebong dan Mukomuko.
Sedangkan calon haji dari enam kabupaten dan kota lainnya yakni Bengkulu Utara, Bengkulu Tengah, Bengkulu Selatan, Seluma, Kaur, dan Kota Bengkulu berangkat melalui angkutan udara.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
