REPUBLIKA.CO.ID, BEJI -- Meledaknya bom di Jalan Nusantara Raya, Beji, Depok, Jawa Barat, harus menjadi pelajaran bagi masyarakat untuk lebih waspada terhadap pendatang baru di lingkungan mereka. Upaya-upaya kamuflase tempat berniaga sering kali dijadikan lokasi operasi para teroris.
Kepala Bagian Penerangan Masyarakat (Penmas) Mabes Polri, Brigadir Jendral Boy Rafli, menyatakan, masyarakatlah yang harus lebih mengantisipasi tindakan terorisme. Pasalnya, menurut Boy, hal tersebut, dikarenakan mereka berbaur dengan masyarakat sekitar.
"Para pengurus RT/RW lebih cekatan bila ada pendatang baru, coba perhatikan latar belakangnya, KTP-nya dan data mengenai orang tersebut," kata Boy, Ahad (9/9).
Menurut informasi yang di dapat, korban yang menempati rumah tersebut belum membayar uang kontrakannya selama satu bulan. Selain itu, lokasi yang bertuliskan yayasan panti asuhan, justru menjadi tempat pengobatan tradisional dan penjualan obat herbal.
Menurut Boy, Depok merupakan daerah persiapan operasi mereka. Selain masalah letaknya yang strategis, Boy menyebutkan, wilayah tersebut dinilai tertutup dan mempunyai kemudahan dalam melakukan penyamaran.
Sementara itu, selain Boy mengatakan, pihak kepolisian sedang memburu dua tersangka lainya yang sempat kabur saat terjadi ledakan. Untuk itu, dia meminta kerja sama masyarakat dalam memberikan informasi pada pihak kepolisian bila ditemukan pasien rumah sakit yang menderita luka bakar atau luka akibat benda tajam.