REPUBLIKA.CO.ID, PALEMBANG---Harga emas perhiasan berbagai bentuk seperti cincin, gelang, anting dan kalung naik, sehingga berdampak pada penurunan omzet penjualan komoditas logam mulia tersebut.
Effendi (35) salah satu penjual emas perhiasan di kawasan Pasar 16 Ilir Palembang, mengatakan terjadi kenaikan yang cukup signifikan terhadap logam mulia beberapa hari ini.
Setiap satu suku emas murni kadar 24 karat terjadi kenaikan sekitar Rp 20.000 dari harga sebelumnya Rp 3,1 juta per suku (satu suku = 6,7 gram-red).
Ia menjelaskan, kenaikan emas tersebut tentunya berpengaruh langsung pada omzet penjualan mereka, namun sebaliknya warga yang menjual perhiasan simpanan justru terjadi peningkatan.
Menurut dia, sejak harga naik sekarang ini banyak warga yang menjual emas perhiasan simpanannya, karena dibutuhkan untuk keperluan anak masuk sekolah serta membeli kebutuhan sehari-hari.
Memang diakuinya, pasca lebaran lalu terjadi peningkatan penjualan logam mulia itu, karena harga jual masih stabil.
Penurunan omzet penjualan itu tampak terasa langsung, karena pembeli yang awalnya ingin memiliki empat suku emas murni terpaksa membatalkan rencana mereka begitu mengetahui harga emas naik, katanya.
Sementara itu, kenaikan harga tidak hanya terjadi pada emas murni 24 karat, tetapi seperti biasa logam mulia yang kadarnya lebih rendah juga ikut menyesuaikan.
Pantauan Antara pada sejumlah toko pedagang emas perhiasan di kawasan pasar tradisional 16 Ilir, di Jalan Tengkuruk Permai, pasar 10 Ulu Palembang, para pedagang sepi pembeli.
Kalaupun ada calon pembeli, sebagian besar malah mengurungkan niatnya begitu mengetahui harga jual tinggi.