Jumat 07 Sep 2012 13:46 WIB

Senpi Lengkap dengan Pelurunya Ditemukan di TMII

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Djibril Muhammad
Senjata Api - ilustrasi
Senjata Api - ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Sebuah kantong berisi senjata api ditemukan di sekitar Danau Air Tawar, TMII, Jakarta Timur. Senjata api tersebut pertama kali ditemukan karyawan museum air tawar TMII, Samit (36 tahun) pada Kamis (6/9) kemarin sekitar pukul 10.30 WIB. Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Rikwanto, mengatakan, kantong kresek hitam tersebut berisi senjata api, lengkap dengan pelurunya.

"Di dalam kantong kresek tersebut terdapat satu unit pistol FN lama L Arge Frame merek auto senpi T 550053 buatan Amerika tanpa magazine kaliber 45mm," ujar Rikwanto, Jumat (7/9).

Rikwanto menambahkan, selain senjata ditemukan pula sejumlah peluru dengan berbagai macam kaliber. Tiga butir peluru kaliber 30 mm, dua butir peluru kaliber 38 mm, 22 butir peluru kaliber 9 mm, 19 butir peluru senjata laras panjang, dan 147 butir peluru kaliber 65 mm.

Selain itu, ditemukan pula plip kokang, dan platuk. Lebih lanjut Rikwanto mengatakan, bahwa senjata tersebut berada dalam kondisi yang sudah tidak bisa digunakan lagi. Sebab, kokang, pelatuk, dan magazine sudah terlepas dari senjata tersebut.

Terkait dengan adanya kelompok teroris yang akhir-akhir ini sedang mencuat. Rikwanto mengatakan bahwa hal tersebut belum bisa dikaitkan karena masih diselidiki lebih lanjut.

"Penemuan senjata api tersebut sampai saat ini masih diselidiki, mulai dari asal senjata tersebut, siapa yang menaruh, serta kepemilikan senjata itu," kata Rikwanto. Dalam hal ini tim gegana sudah dilibatkan untuk penyelidikan lebih lanjut. Dan lokasi penemuan senjata api tersebut masih dijaga petugas kepolisian.

 

Seperti diberitakan sebelumnya, Densus 88 Antiteror Polri melakukan penggerebekan dan penangkapan terduga teroris di Jalan Veteran, Solo, Jawa Tengah, pada Jumat (31/8) malam lalu. Dua orang terduga teroris tewas di tempat yakni Farhan dan Mukhlis. Sementara seorang anggota Densus 88 turut gugur dalam tugasnya yakni bernama Bripda Suherman. Satu orang terduga teroris lainnya yakni Bayu berhasil ditangkap di Karanganyar, Jawa Tengah.

Sementara itu, pada Rabu (5/9) pagi, tim Densus kembali menggerebek sebuah rumah di Taman Anyelir 2, Cilodong, Depok, Jawa Barat. Petugas menciduk Firman yang masih terkait dengan kelompok di Solo.

Kelompok ini merupakan kelompok terorisme yang pernah bergabung dan melakukan latihan militer bersama Abu Sayaf di Mindanao, Filipina. Mereka kemudian masuk ke Indonesia dan melakukan aksi teror ke sejumlah pos kepolisian pada Agustus 2012. Ada tiga aksi teror di Solo yang melibatkan kelompok ini termasuk penembakan pos polisi Singosaren, Jawa Tengah yang menyebabkan Bripka Dwi Data Subekti meninggal dunia akibat luka tembak di bagian dada.

Selain itu, pada Rabu malam sebuah benda yang diduga bom rakitan setengah jadi ditemukan di jalan Teratai 7, RT 02/04, Kelurahan Jembatan Lima, Tambora, Jakarta Barat pukul 14.30 WIB. Benda itu ditemukan di dalam rumah milik Ibu Iyot (60).

Penemuan benda diduga bom rakitan ini bermula dari kecurigaan masyarakat sekitar melihat ada kepulan asap dari rumah Iyot. Awalnya, warga menyangka ada kebakaran. Warga sekitar lalu mendatangi rumah tersebut dan mendapati benda itu yang diduga milik Muhamad Toriq (32), putra Iyot.

Saat warga mendekat, Toriq justru kabur dengan masih mengenakan sarungnya ke arah Jembatan Lima. Tim Gegana langsung mengamankan benda berbahaya itu untuk diteliti lebih lanjut.

Di lokasi, aparat kepolisian juga menemukan lembaran pembuatan racun, detonator, bahan-bahan kimia yang diduga black powder, belerang, sejumlah paku, dan lima buah pipa paralon yang berisi paku di kamar Toriq. Belum diketahui pasti tujuan Toriq memiliki bahan-bahan peledak ini.

Sampai saat ini di sekitar lokasi diberikan police line dan aparat kepolisian masih berada di sekitar lokasi untuk kepentingan penyelidikan lebih lanjut. Keluarga Toriq saat ini sudah diamankan dan dibawa ke Mabes Polri oleh tim Densus 88 untuk dimintai keterangan lebih lanjut.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement