REPUBLIKA.CO.ID, PONTIANAK---PT PLN (Persero) akan membeli listrik dari Sarawak, Malaysia, selama lima tahun guna memenuhi kebutuhan listrik di wilayah Kalimantan Barat. Direktur Utama PLN Nur Pamudji di Pontianak, Jumat (7/9) mengatakan, pembelian tersebut dilakukan sambil menunggu penyelesaian sejumlah pembangkit yang dibangun di Kalbar.
"Rencananya, pembelian dilakukan pada tahun 2014 sampai 2019," kata dia. Energi listrik yang akan dibeli berkisar dari 50 MW hingga 70 MW. "Sekaligus sebagai percepatan penyediaan listrik di Kalbar, dan selama ini baru daerah perbatasan yang menikmati pembelian listrik dari Sarawak," kata Nur Pamudji yang menandatangani kesepakan pembelian di Sarawak pada Rabu (5/9).
Ia menambahkan, selain membeli, PLN juga menjual listrik ke kawasan Semenanjung Malaysia sebesar 600 MW. "Ekspor dilakukan setelah kebutuhan dalam negeri terpenuhi," katanya menegaskan.
Listrik dari Sarawak itu nantinya akan dikirim melalui saluran transmisi melalui Bengkayang. Kemudian, kata dia, baru disebar ke berbagai daerah seperti Kota Singkawang, Pontianak dan sekitarnya.
Listrik itu juga dapat digunakan untuk kebutuhan pembangunan "smelter-smelter" pengolahan bahan tambang di Kalbar.
Saat ini, PLN tengah membangun tiga unit mesin pembangkit kapasitas cukup besar seperti di Tanjung Gundul Kabupaten Bengkayang (2 x 27 MW dan 2 x 50 MW), dan Parit Baru Kabupaten Pontianak (2 x 50 MW). Selain itu, juga sejumlah pembangkit kecil di berbagai daerah seperti Sanggau dan Sintang.