Kamis 06 Sep 2012 16:47 WIB

Kemarau Panjang Diprediksi Bertahan Sebulan Lagi

Rep: Ghalih Huriarto/ Red: Ajeng Ritzki Pitakasari
Kemarau. Ilustrasi
Foto: antara
Kemarau. Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, TASIKMALAYA--Kemarau panjang di Priangan Timur yang melanda lebih dari tiga bulan diprediksi masih berlangsung hingga satu bulan mendatang. Stasiun Meteorologi Pangkalan Udara Wiriadinata Tasikmalaya mencatat beberapa faktor yang mempengaruhi prediksi tersebut yakni hasil pengamatan kelembaban udara, pertumbuhan awan dan kecepatan angin.

“Dari data yang kami punya hasil pengamatan satu bulan ke belakang, diperkirakan masih satu bulan lagi kemarau,” ujar Petugas Pengamat Cuaca Stasiun Meteorlogi Pangkalan Udara Wiriadinata, Pelda TNI Mamanto di Stasiun Meterologi Lanud Wiriadinata, Kamis (6/9).

Beberapa faktor yang bisa menjadi pertimbangan turun hujan yaitu kelembaban udara, pertumbuhan awan, dan kecepatan angin. Berdasarkan data hasil pengamatan sebulan terakhir, kelembaban udara rata-rata 60 persen. Dengan data tersebut, Mamanto mengungkapkan bahwa terjadinya hujan masih jauh.

“Kalau hujan itu kelembaban udara di atas 90 persen. Kalau rata-rata mencapai di atas 75-80 persen baru bisa dikatakan mendekati musim hujan,” papar Mamanto.

Sedangkan dari faktor pertumbuhan awan, untuk terjadinya hujan harus terbentuk awan rendah atau strato kumulus. Awan strato kumulus terbentuk dari awan kumulus. Awan kumulus dapat berubah menjadi awan strato kumulus jika tiupan angin tidak kencang.

“Seperti hari ini, terlihat terbentuk awan rendah, sebenarnya ini bisa berpotensi turun hujan. Apalagi kelembaban udara tadi pagi mencapai 91 persen.  Namun angin bertiup cukup kencang yaitu 15 knot, jadi awan cepat bergeser,” jelas Mamanto.

Mamanto merasakan kemarau yang terjadi tahun ini cukup panjang. Jika pada tahun sebelumnya kemarau terjadi rata-rata tiga bulan, namun kali ini kemarau sudah terjadi lebih dari tiga bulan. “Dari pengalaman saya di sini, ini yang paling parah. Biasanya saat kemarau masih ada rintik-rintik hujan, tapi saat ini musim kemarau sangat kering,” katanya.

Sementara itu, suhu udara di Tasikmalaya selama satu bulan ke belakang paling panas berkisar 29-30 derajat celcius. Suhu terpanas biasanya terjadi sekitar pukul 13.00 – 14.00 WIB. Padahal suhu ideal yang nyaman adalah 27-28 derajat celcius. “Itu pun kalau ada angin, kalau tidak ada masih terasa panas,” tuturnya.

Mamanto mengakui terjadi perubahan suhu ekstrim antara siang dan malam. Pada siang hari suhu bisa panas mencapai 31 derajat celcius, sedangkan pada malam hingga pagi hari suhu bisa mencapai 18 derajat celcius.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement