REPUBLIKA.CO.ID,LAMPUNG--Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyampaikan bahwa pada Selasa (4/9), di Banyuwangi, Jawa Timur, telah empat kali mengalami getaran gempa bumi tektonik.
Menurut BMKG, seperti disampaikan Kepala Stasiun Geofisika di Kotabumi, Lampung, Chrismanto, Selasa malam, empat kali getaran gempa bumi di sekitar Banyuwangi itu, berlangsung sejak dini hari hingga malam.
Gempa di sekitar Banyuwwangi itu masing-masing terjadi pada pukul 20.31 WIB pada wilayah koordinat 10,99 derajat Lintang Selatan (LS) dan 113,8 derajat Bujur Timur (BT), dengan kekuatan 5,1 Skala Richter.
Kedalaman pusat gempa (episentrum) ini adalah 10 km, berada di 293 km barat daya Banyuwangi, Jatim.
Sebelumnya, pukul 19.07 WIB, terjadi pula gempa bumi di wilayah koordinat 11,01 derajat Lintang Selatan (LS) dan 113,78 derajat Bujur Timur (BT), dengan kekuatan 5,4 SR dan kedalaman pusat gempa 10 km, di 296 km barat daya Banyuwangi.
Gempa telah terjadi pula di sekitar Banyuwangi pada pukul 11.27 WIB di wilayah koordinat 10,91 derajat Lintang Selatan (LS) dan 114.00 derajat Bujur Timur (BT), dengan kedalaman pusat gempa 18 km, di wilayah selatan Bali, 282 km barat daya Banyuwangi.
Pada pukul 01.23 WIB, Selasa dini hari, menurut BMKG itu, juga terjadi gempa pada lokasi koordinat 11,07 derajat Lintang Selatan (LS) dan 113.86 derajat Bujur Timur (BT) dengan kekuatan 6,5 SR serta kedalaman pusat gempa 10 km, berada di 301 km barat daya Banyuwangi, Jatim.
BMKG menyampaikan pula pada Selasa ini, pada pukul 20.38 WIB telah terjadi getaran gempa bumi di lokasi dengan koordinat 1.05 derajat Lintang Selatan (LS) dan 118.89 derajat Bujur Timur (BT), berkekuatan 5,2 SR dengan kedalaman 30 km, di 109 km barat daya Sigi, Sulteng.
Pukul 20.27 WIB, telah terjadi pula gempa bumi berkekuatan 5,0 SR di lokasi dengan koordinat 2.66 derajat Lintang Selatan (LS) dan 119.2 derajat Bujur Timur (BT), dengan kekuatan 5,0 SR dan kedalaman pusat gempa 10 km, berada 41 km barat laut Mamasa, Sulbar.
Namun dari kesemuanya itu, BMKG menegaskan tidak ada yang berpotensi menimbulkan ancaman tsunami.