Selasa 04 Sep 2012 20:41 WIB

Soal Papua, Polri Yakin Australia Dukung Kedaulatan Indonesia

Rep: Ani Nursalikah/ Red: Chairul Akhmad
Bendera OPM
Bendera OPM

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Kepolisian Republik Indonesia mengatakan pihaknya yakin Australia mendukung kedaulatan negara Indonesia.

Hal itu ditegaskan Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Mabes Polri, Brigadir Jenderal Polisi Boy Rafli Amar, usai konferensi pers, Selasa (4/9).

"Ah nggak (Australia mendukung Papua merdeka). Kita berkeyakinan Australia mengakui kedaulatan negara kita," katanya.

Sebelumnya, Menteri Luar Negeri Australia, Bob Carr, mengatakan pada Ahad (2/9) bahwa pihaknya mendukung kedaulatan Indonesia. Posisi Australia tentang pemisahan Papua didasarkan prinsip pragmatisme.

Australia juga mendesak penegakan hukum terhadap masalah hak asasi manusia di Papua. Sejumlah warga Australia mempertanyakan keterlibatan Detasemen Khusus 88 dalam penembakan aktivis Papua, Mako Tabuni.

Mereka mendesak agar kasus tersebut diselidiki. Carr juga menyoroti mengenai Papua merdeka. Menurutnya, Papua belum mampu berdiri sendiri sebagai sebuah negara. Baginya hal itu hanya akan mempersulit posisi Australia yang selama ini memiliki hubungan erat dengan Indonesia.

Carr juga mengharapkan agar kelompok agama yang ada di Australia tidak memberikan dukungan kepada kelompok separatis di Papua.

Dalam kesempatan tersebut, Boy juga mengatakan Mabes Polri menerima kunjungan Menteri Dalam Negeri Australia, Jason Clare. Kedatangannya diterima oleh Wakil Kepala Polri, Komisaris Jenderal Polisi Nanan Sukarna, sekitar pukul 11.00 WIB.

Kedua pihak melakukan pembicaraan mengenai kerjasama antarinstitusi penegak hukum, terutama peningkatan kerjasama, antara lain mengenai peyelundupan manusia. Tahun lalu, Polri juga menjalin kerja sama dengan kepolisian Australia. Hasilnya, mereka membangun kantor satgas penyelundupan manusia di Lampung dan Surabaya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement