REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Pemerintah menjamin bakal ada solusi untuk menyelesaikan persoalan kurangnya kuota bahan bakar minyak (BBM). Ini juga termasuk antisipasi habisnya stok BBM subsidi di Jakarta pada 15 September mendatang.
"Akan da solusi untuk itu. Biasanya kalo injury time masukin bolanya lebih gampang," tegas Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Rudi Rubiandini, saat dijumpai seusai rapat di Kementrian Perekonomian, Senin (9/3) malam.
Namun sayangnya ia masih enggan menuturkan langkah apa yang segera akan diambil pemerintah untuk menyelesaikan masalah ini. Ia juga menolak mengiyakan apakah pemerintah akan mengambil jatah kuota BBM wilayah lain untuk menambah kekurangan di Jakarta.
Tetapi, menurutnya bisa saja pemerintah mengajukan penambahan kuota BBM bersubsidi kepada DPR RI. "Ini kan sama-sama kurang secara nasional. Kalau ini tidak disetujui, kasihan rakyat," jelasnya.
Berdasarkan data dalam situs Pertamina, kuota BBM secara nasional tinggal 10 juta kilo liter. Khusus untuk Jakarta, BUMN ini memprediksi BBM habis 15 September nanti.
Pasalnya, sampai Agustus, konsumsi premium melebihi kuota hingga 37,4 persen. Sedangkan solar juga sudah melebihi target awal 11,9 persen.
Sementara itu, di kesempatan yang sama Rudi juga mengaku pemerintah akan mulai membicarakan kuota BBM 2013 pekan depan. "Tambahan tahun depan, minggu depan kita bahas," katanya lagi.