REPUBLIKA.CO.ID, ACEH - Wakil Gubernur (Wagub) Aceh Tgk Muzakir Manaf, meminta masyarakat di Inggris jangan apriori terhadap penerapan Syariat Islam 'kaffah' (menyeluruh) yang diberlakukan di wilayahnya. "Saya meminta melalui Kedutaan Besar Inggris di Jakarta agar menginformasikan kepada publiknya bahwa dinamika Islam di Aceh seindah warna aslinya," katanya di Banda Aceh, Senin (3/9).
Muzakir Manaf mengemukakan hal itu saat menjamu Konselor Politik Kedutaan Besar Inggris di Jakarta, Julia Nolan. Dalam pertemuan itu, Wagub didampingi Kabag Humas Sekda Provinsi Aceh Usamah El-Madny dan ajudan Tgk Jamaika.
"Kasihan publik Inggris yang apriori tentang syariat Islam di Aceh hanya karena informasi keliru yang mereka baca di media Inggris," kata Muzakir Manaf yang juga mantan petinggi militer Gerakan Aceh Merdeka (GAM) itu.
Islam, khususnya, di Aceh jauh dari kekerasan, karena ajaran yang sudah lama ada di 'Serambi Mekkah' itu merupakan ajaran Islam yang memberi rahmat bagi sekalian alam atau 'rahmatan lil 'alamin'.
"Penerapan Syariat Islam di Aceh lebih mengedepankan pembinaan dan tindakan pencegahan daripada pemberian hukuman. Jadi, tidak perlu ada ketakutan dan kekhawatiran berlebihan terhadap pelaksanaan Syariat Islam di Aceh," katanya.
Ia menegaskan bahwa masyarakat Aceh telah lama mengamalkan Syariat Islam, bahkan jauh sebelum sejumlah Qanun (Perda) diberlakukan di Aceh.
Sementara Konselor Politik Kedubes Inggris di Indonesia Julia Nolan mengakui adanya ketidakseimbangan pemberitaan media di negaranya terhadap pelaksanaan Syari'at Islam di provinsi berpenduduk mayoritas Muslim tersebut. "Saya juga sedih melihat sebagian publik Inggris menerima informasi keliru tentang Islam di Aceh dari media di sana," katanya menjelaskan.
Julia menyatakan pihaknya bersyukur dapat hadir dan melihat langsung keadaan Aceh yang kini kondisinya cukup aman dan damai serta penuh toleransi. Kabag Humas Sekdaprov Aceh Usamah El-Madny juga menjelaskan dalam pertemuan itu Wagub Muzakir Manaf menjelaskan soal keamanan dan penerapan implementasi Syariat Islam di Aceh.
Wagub menjelaskan bahwa stabilitas keamanan Aceh saat ini sudah sangat baik. Kepastian hukum dan keamanan di Aceh sudah sangat menggembirakan. Selain itu, dinamika politik saat Pilkada lalu bukan masalah serta merupakan fenomena demokrasi yang sangat wajar.