Senin 03 Sep 2012 17:01 WIB

Soal Bentrokan Cengkareng, Tiga Pemberi Kuasa Diperiksa

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Penyidik Kepolisian Resor Metropolitan (Polrestro) Jakarta Barat memeriksa tiga orang pemberi kuasa dan seorang pengusaha terkait perebutan lahan tanah yang berakhir dengan bentrokan kelompok Hercules dan John Kei di Jalan Cengkareng Kamal RT 02/07 Kelurahan Cengkareng Barat.

"Dugaannya kelompok bersengketa ingin menguasai lahan," kata Kepala Polrestro Jakarta Barat, Komisaris Besar Polisi Suntana di Markas Polda Metro Jaya, Senin (3/9).

Suntana menduga kelompok John Kei bergerak menuju lokasi lahan sengketa berdasarkan surat perintah atau kuasa dari seorang pemberi kuasa dengan maksud ingin menguasai lahan seluas 2,1 hektare. Penyidik menduga lahan seluas 2,1 hektar tersebut menjadi rebutan tiga pihak, namun pemilik sebenarnya perempuan berinisial E yang berada di Australia.

Suntana menjelaskan E menitipkan lahan kepada warga sekitar, namun orang suruhan E memberikan kuasa kepada pihak lainnya sehingga terjadi sengketa, sedangkan kelompok John Kei diduga mendapatkan kuasa dari pihak ketiga. Saat ini, penyidik Polres Metro Jakarta Barat telah menetapkan 99 orang tersangka dari kelompok John Kei yang diduga menyerang kubu Hercules.

Selain menetapkan tersangka, petugas kepolisian juga menyita 13 unit kendaraan roda empat, 78 bilah senjata tajam jenis samurai, golok dan parang, sembilan bilah kayu, serta delapan tombak dari kelompok John Kei, sedangkan dari kubu Hercules disita 13 bilah senjata tajam dan satu katapel.

Sebelumnya, kelompok Hercules terlibat bentrokan dengan kubu John Kei terkait perebutan sengketa lahan kosong seluas 2,1 hektare di Jalan Cengkareng Kamal pada Selasa (28/8).

Saat penggeledahan terjadi insiden penembakan yang dilakukan polisi terhadap dua orang kelompok Hercules, bernama Semi Binggo dan Lajuma Maswatu karena berusaha melarikan diri menggunakan mobil.

Semi Binggo meninggal dunia setelah tertembak pada bagian kepala belakang tembus pelipis sebelah kiri, sedangkan Lajuma Maswatu mengalami kritis karena luka tembak pada bagian dada belakang tembus dada depan sebelah kanan.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement