REPUBLIKA.CO.ID,YOGYAKARTA -- Meski tiket kereta api (KA) angkutan lebaran baik arus mudik maupun arus balik ludes sebulan sebelum puasa, namun ternyata banyak tiket KA yang hangus alias tidak diakui keabsahannya oleh pihak KA. Pasalnya identitas yang tertera di tiket tersebut tidak sama dengan identitas asli milik penumpang yang menggunakannya.
Menurut data PT Kereta Api Indonesia (KAI) Daerah Operasional VI, hingga 30 Agustus 2012 lalu jumlah tiket KA yang hangus mencapai 1.500 tiket. "Kalau kemarin kita masih toleransi melakukan perbaikan tiket. Namun per 1 September lalu kebijakan itu sudah tidak berlaku. Kita sudah resmi menerapkan tiket harus sesuai identitas," terang Kepala Humas PT KAI Daop VI Yogyakarta, Eko Suryo, Ahad (2/9).
Menurutnya, per 1 September, saat memasuki peron petugas akan mengecek tiket sesuai identitas yang dimiliki calon penumpang.Jika tidak sesuai maka tiket akan hangus dan tidak bisa digunakan lagi. Hal ini kata Eko, dilakukan untuk meminimalkan adanya calo tiket di KAI."Kita tidak akan toleransi lagi," tegasnya.
Sementara itu Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) Terminal Penumpang Yogyakarta (TPY), Imanudin Azis mengatakan, selama angkutan lebaran 2012 jumlah penumpang yang mengunakan armada bus naik 100 persen dari jumlah penumpang harian pada hari biasa.
Berdasarkan data jumlah penumpang di TPY baik yang berangkat maupun yang datang setiap harinya rata-rata mencapai 5.000 penumpang. Jumlah itu naik menjadi 10.000 penumpang/hari pada masa angkutan lebaran kemarin dan mencapai 20.000 penumpang pada saat puncak mudik maupun balik lebaran. "Jumlahnya memang bervariasi namun kalau di rata-rata memang naik 100 persen dari kondisi normal," tegasnya.
Diakuinya, secara umum pelaksanaan angkutan lebaran di TPY berlangsung lancar. Kasus pelanggaran yang dilaporkan juga hampir tidak ada. Hanya laporan penumpang kehabisan bekal saja, kata dia.