REPUBLIKA.CO.ID, PALU-Kementerian Agama bakal menyokong program Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif untuk membuat sebuah kelompok kerja (Pokja) kuliner yang sifatnya nasional.
"Upaya menginformasikan ke wisatawan tentang produk halal sangat positif. Kita bantu program itu dengan menyosialisasikan produk halal dan memberi informasi tentang produk halal," papar Dirjen Bimbingan Masyarakat Islam Kementerian Agama, Prof Abdul Djamil, Sabtu (1/9).
Sokongan dari kementerian pimpinan Suryadharma Ali ini sesuai dengan fungsi pemberdayaan produk-produk halal. Salah satu bentuknya yakni intens mengirim informasi tentang produk halal ke seluruh kanwil Kemenag di Indonesia.
Fungsinya, ujar Djamil, agar masyarakat luas mempunyai informasi lengkap tentang produk-produk halal yang telah bersertifikat dari Lembaga Pengkajian Pangan Obat-obatan dan Kosmetika Majelis Ulama Indonesia (LPPOM MUI).
"Sedangkan obyek wisata halal sendiri diurus kementerian terkait. Kita membantunya melalui sosialisasi dan kolaborasi LPPOM MUI terkait. Meski tak secara spesifik tentang tempat wisatanya,"ujar Djamil.
Dia pun mengimbau jika peluang pasar bagi produsen produk halal makin terbuka lebar, sudah seharusnya sertifikasi halal bagi pemilik rumah makan imasukkan pokja wisata halal mengurus prosesnya. Tujuannya, agar sertifikat bisa dipasang sehingga masyarakat ikut peduli produk halal. "Rumah makan yang menempel sertifikat halal tentu akan membantu wisatawan," ujarnya.