Sabtu 01 Sep 2012 12:15 WIB

Dua Teroris Tewas di Solo Terkait Jaringan Filipina

Rep: Ani Nursalikah/ Red: Ajeng Ritzki Pitakasari
Sejumlah anggota kepolisian mengumpulkan barang bukti dari lokasi baku tembak antara Densus 88 dengan terduga teroris di Jl Veteran, Tipes, Solo, Jumat (31/8) malam. Dalam baku tembak tersebut dua orang terduga teroris dan satu anggota densus 88 tewas tert
Foto: ANTARA
Sejumlah anggota kepolisian mengumpulkan barang bukti dari lokasi baku tembak antara Densus 88 dengan terduga teroris di Jl Veteran, Tipes, Solo, Jumat (31/8) malam. Dalam baku tembak tersebut dua orang terduga teroris dan satu anggota densus 88 tewas tert

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dua terduga teroris yang tewas Jumat malam (31/8) memiliki kaitan dengan jaringan terorisme yang berada di Filipina. Kaitan itu disampaikan Kepala Divisi Humas Mabes Polri Inspektur Jenderal Polisi Anang Iskandar, Sabtu (1/9).

"Mereka merupakan bagian dari jaringan lama yang ada di Filipina," ujarnya saat ditemui usai acara diskusi di Warung Daun, Cikini, Jakarta Pusat.

Anang menambahkan dalam peristiwa tersebut satuan tugas khusus Densus 88 berusaha menangkap tiga orang terduga teroris. Dalam upaya penangkapan tersebut ketiganya melakukan perlawanan. Ia juga mengakui mereka terkait dengan peristiwa penembakan dan pelemparan granat di Solo, pada 17-18 Agustus lalu.

Baku tembak terjadi  antara dua orang pelaku teror dengan anggota satuan tugas khusus antiteror Densus 88 di samping pusat perbelanjaan Lottemart di Jalan Veteran, Surakarta sekitar pukul 21.30.

 

Para tersangka Farhan dan Mukhsin tewas tertembak di tempat kejadian. Anggota Densus 88 Antiteror Bripda Suherman juga gugur dalam menjalankan tugas. Suherman meninggal dunia sesampainya di rumah sakit. Ia akan dimakamkan di Pinrang, Sulawesi Selatan.

Pria kelahiran 9 Oktober 1988 di Desa Padang Loang Kabupaten Pinrang, Sulawesi Selatan tersebut adalah anggota Korbrimob Polri. Ia merupakan lulusan Brigadir Brimob di Pusat Pendidikan Brimob Watukosek pada 2009. Anak pertama dari dua bersaudara pasangan Baharuddin dan Tahira S tersebut dinaikkan pangkatnya menjadi Briptu Anumerta.

Satu orang terduga teroris berhasil diamankan petugas. Pria berinisial B tersebut kini menjalani pemeriksaan intensif di Jawa Tengah terkait aksi-aksi teror yang terjadi di Solo sepanjang Agustus 2012.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement