REPUBLIKA.CO.ID, TRENGGALEK -- Nelayan di Pelabuhan Perikanan Nusantara (PPN) Prigi, Kabupaten Trenggalek, saat ini kekurangan pasokan es batu. Mereka membutuhkan es untuk pendingin atau bahan pengawet ikan hasil tangkapan mereka dari laut lepas.
Sudarminto (33), salah seorang pengusaha ikan asap di Pelabuhan Prigi, Jumat mengungkapkan total kebutuhan es sekitar 10 ribu balok. Pabrik es milik Perusahaan Daerah Aneka Usaha (PDAU) Trenggalek, Jatim, hanya mampu memenuhi 20-30 persen.
Selebihnya, kata Sudarminto, nelayan ataupun pedagang ikan di sekitar Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Prigi harus mengupayakan pasokan es dari luar Kecamatan Watulimo.
"Ketidakseimbangan antara produksi dengan ketersediaan es untuk pengawet menyebabkan banyak ikan hasil tangkapan nelayan yang membusuk," tuturnya.
Dampak lebih lanjutnya adalah kualitas ikan-ikan yang baru saja diturunkan dari kapal nelayan menjadi turun drastis. Beberapa nelayan mengaku terpaksa mengobral ikan hasil tangkapan mereka dengan harga murah. Ini demi menghindari pembusukan ataupun penurunan kualitas ikan.
"Kalau tidak bisa dijual untuk olahan ikan segar, ya terpaksa ikan-ikan yang sudah rusak itu kami jual ke pabrik pengolahan tepung," ujar Suwanto, nelayan di Pantai Prigi.