REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Pihak istana akhirnya buka suara lagi menanggapi komentar publik tentang teguran Presiden Susilo Bambang Yudhyono dalam puncak peringatan Hari Anak Nasional (HAN) pada Rabu (29/8).
Juru bicara kepresidenan, Julian Aldrin Pasha mengatakan teguran yang disampaikan Presiden SBY bersifat mendidik. “Perlu diketahui, apa yang disampaikan Bapak Presiden pada HAN itu adalah teguran yang sifatnya edukatif. Jadi bukan kemudian itu dilihat sebagai teguran yang tidak mengandung unsur mendidik,” katanya saat ditemui di Bina Graha, Jumat (31/8).
Ia menegaskan teguran Presiden SBY tidak serta merta ditujukan kepada anak-anak. Tetapi kepada semua hadirin yang datang dan menyimak pidato Presiden. “Mungkin lebih baik kita perlu menyebutnya; bagi mereka yang merasa tertidur saat itu, yang merasa bahwa itu adalah teguran yang ditujukan kepada dirinya. Bukan anak-anak,” katanya.
Julian mengatakan Presiden tidak menyebut secara langsung siapa yang dimaksudkan. Tetapi, ada fakta bahwa ada satu dua orang yang tertidur saat ia menyampaikan pidato. Menurutnya, teguran yang disampaikan sudahlah bijaksana.
“Ini sangat wise, sangat bijak. Apa yang disampaikan oleh Bapak Presiden, sangat mendidik dan terukur. Coba anda simak sendiri kata perkata itu disampaikan, tidak kemudian mendiskreditkan sesorang apalagi anak-anak. Karena pada kenyataannya presiden sangat perhatian dan sayang kepada anak-anak,” katanya.