REPUBLIKA.CO.ID, KARAWANG -- Potret buram dunia pendidikan di Karawang masih belum terhapus. SDN Tamansari 3, yang berlokasi di Desa Tamansari, Kecamatan Pangkalan, saat ini bahkan dijadikan kandang kambing.
Pasalnya, bangunan sekolah yang berdiri sejak 1982 tersebut, dalam kondisi rusak berat. Para siswanya tak mau lagi belajar di bangunan tersebut. Sebab, khawatir ambruk.
Deden Darmawan, Guru kelas 5 dan 6 SDN Tamansari 3, mengatakan, kelas yang sekarang jadi kandang kambing itu terdiri dari tiga lokal. Kondisi tersebut, sudah berlangsung sejak Februari yang lalu. Awalnya, atap sekolah sudah rusak berat. Khawatir membahayakan siswa dan guru, akhirnya proses belajar dan mengajar dialihkan. Yaitu, numpang di rumah warga sekitar.
"Karena sekolahnya kosong, jadi banyak kambing yang masuk," ujar Deden, kepada Republika, Rabu (29/8).
Tadinya, para guru berinisiatif untuk menutup semua pintu dan jendela. Supaya, kambing-kambing milik warga itu tidak tinggal di dalam kelas. Akan tetapi, ada sejumlah jendela yang tidak berkaca. Diduga, kambing-kambing itu meloncati jendela dan masuk ke dalam kelas.
Pihak sekolah sudah berupaya mengusir hewan ternak itu. Tapi, hewan tersebut kembali datang. Bahkan, saat ini siang dan malam hewan berkaki empat itu sudah tinggal di dalam kelas.
Keberadaan hewan itu, lanjut Deden, sebenarnya tidak menganggu proses belajar. Akan tetapi, dari sisi estetika memang tidak bagus. Sebab, sekolah merupakan lembaga pendidikan untuk anak-anak. Bukan untuk kambing.
Namun, sekolah tak mampu berbuat banyak untuk mencegahnya. Karena, satu-satunya cara untuk mengusir kawanan kambing itu dengan mengembalikan siswa ke kelasnya. Akan tetapi, bagaimana bisa para siswa kembali ke kelas, bila ruangannya saja dalam kondisi rusak parah.
"Harusnya, sekolah kami ada perbaikan secepatnya," jelas Deden.